Kalo kata anak sekarang, jangan baper. Hidup dalam lingkungan manapun, jangan mudah baper. No hard feeling. Dimanapun, kapanpun.
No hard feeling, udah capek-capek masak, bangun jam 4 pagi, masak untuk lakik, terus lakik malah pengen beli lauk. No hard feeling. Mungkin lakik pengen variasi, bosan makanan rumahan, atau lagi gak enak badan, pengen makan yang hangat-hangat. Secara masak dari subuh pasti masakannya udah dingin.
No hard feeling, kawan seruangan jutek, gak senyum dari pagi, diajak ngomong diem aja. Mungkin dia pms, mungkin ada masalah, mungkin dompetnya kosong atau mungkin berantem sama pasangannya.
No hard feeling, yang punya kontrakan nagih duit bayaran rumah, padahal belum waktunya bayar. Mungkin dia butuh uang, atau anaknya sakit dan anak yang satu lagi belum bayar uang sekolah.
No hard feeling, kalo lakik seharian diam aja. Pasti banyak yang difikirkannya, kerjaan, keluarga, kampung halaman, cicilan, atau mikirin kenapa mukak bininya makin lama makin horor.
No hard feeling, sahabat yang biasanya keep in touch tiap hari, udah sebulan gak japri. Mungkin kerjaannya banyak, anaknya sakit, lakiknya keluar kota, atau laporan bulanannya numpuk.
No hard feeling, ketika anak yang biasa ceria, tetiba murung. Mungkin kita sering marah, tak mau mendengarkan ceritanya, lebih banyak bercumbu sama handphone, mengabaikan semua keluhannya.
No hard feeling, pas beli sarapan, udah bayar, dijutekin, diomelin sama penjualnya. Bisa saja anaknya yang kerja jauh lagi sakit, bisa saja dia berantem sama lakiknya, bisa saja dagangannya gak laku, bisa saja sebenarnya dia lelah karena gak bisa tidur semalaman.
Jadi, no hard feeling. Yang kita rasakan, belum tentu sama dengan yang orang lain pikirkan, yang kita pikirkan, belum tentu sama dengan yang orang lain rasakan.
Like it 👍
BalasHapusTengkuh makaimbine
BalasHapus