Masa anak-anak adalah masa paling indah, betul? Si kakak sedang mengalami masa-masa indah itu sekarang, masa dimana hidup terasa tanpa beban, gak ada masalah, yang ada dalam pikiran cuma main, masa yang sangat ingin mamak ulangi lagi jika hidup bisa direwind.
Seperti anak-anak pada umumnya, si kakak juga suka menyampaikan pertanyaan-pertanyaan jebakan betmen pada mamak dan si bapak. Dari pertanyaan paling standar, "anak bayi keluar dari mana bund?" Sampe pernyataan ingin menikah.
Sehabis mamak melahirkan anak bayi, si kakak kek trauma gitu dia. Sering terjadi dialog begini.
Kakak : "kakak gak mau menikah sampai kapanpun, nanti kakak hamil, gendut, sakit kek bunda."
Sebagai mamak yang bijak, tentu saja mamak menjawab begini, "menikah atau tidak menikah itu terserah kakak." Cocok gak ini menjawab pernyataan anak yang umurnya nyaris 6 tahun itu ya? Entahlah
Tapi sebagai anak yang ambigu, beberapa hari kemudian si kakak berubah pikiran, dia malah ngomong begini sama si bapak,
Kakak : "kakak mau nikah pa."
Si bapak langsung emosi dengar anak gadisnya ngomong kek gitu terus bilang, "nikah sama siapa, sama kodok!" Si kakak diam aja lagi.
Mamak pulang kerja, si bapak ngadu kalo kakak minta nikah. Sebagai mamak yang bijak, mamak bertanya sama si kakak,
Mamak : "kakak mau nikah sama siapa?"
Kakak : "sama anak bayi bund"
Mamak : "kita gak boleh nikah sama adek sendiri kak."
Kakak : "kalo gitu sama papa."
Mamak : "gak boleh juga nikah sama papa sendiri."
Kakak : "kalo gitu sama fitra."
Mamak : "napa kakak mau nikah sama fitra?"
Kakak : "fitra lucu bund."
Mamak : "oooooooo."
Kakak : "sama angga juga bund."
Mamak : "napa kakak mau nikah sama angga?"
Kakak : "angga tu garang bund. Kakak suka."
Mamak insight mendengarnya, itu kan bapak banget, garang tapi humoris. Hahahhaa, pas mamak ngomong sama bapak masalah kriteria si kakak, bapak bilang,
"Udahlah bund, sakit kepala bapak dengarnya."
Terus mamak ngomong sama kakak, kalo menikah itu nanti, kalau kakak udah selesai sekolah, udah kerja, udah cukup umurnya, terus menikah juga gak boleh sama banyak laki-laki, cukup satu aja. Si kakak biasanya manggut-manggut sok paham, tapi ujung-ujungnya ngomong,
"Tapi kakak sukanya sama angga dan fitra bund, kakak mau nikah sama keduanya."
Mamak hanya bisa menghela nafas panjang, ya sudahlah kak. Terserah kakak aja.
Komentar
Posting Komentar