Langsung ke konten utama

RESAH


Ini bukan tentang lagu payung teduh ya, ini adalah mengenai perasaan mamak yang belakangan ini sedang resah, terkait dengan sikap anak bayi yang kekanak-kanakan (apaan sih mak?). Jadi anak bayi mamak yang sudah beranjak dewasa dan telah berusia 1 tahun (horeeeee), akhir-akhir ini suka mengamuk tiada henti. Anak bayi ini pagi siang sore malam kerjaannya nangis.

Dimulai saat subuh, biasanya mamak hidupin alarm jam setengah 5, anak bayi yang semalaman tidurnya gelisah, biasanya mewek, minta japrem mimik. Seperti biasa juga, mamak ketiduran lagi kan, sampe jam 5 atau setengah 6. Bangun buat sholat, ehhhh dia ngamuk lagi. Biasanya inilah yang membuat perang sodara pecah pagi-pagi di rumah mamak, antara mamak dan si bapak. Si bapak masih pengen bobo cantik, mamak memohon kepada si bapak untuk mau momong anak bayi karena mamak mesti masak.

"Gak usah masak." Itu kalimat pamungkas bapak, yang ngomong sambil pejam mata.

"Pak, gimana bekal anak-anak?" Mamak ngomong dengan ekspresi memelas. Terpaksalah si bapak bangun, walaupun ngomel-ngomel.

Sampai di TPA, drama lain dimulai. Di TPA ada 5 orang guru, anak bayi ini bakalan histeris kalau pas dia datang gak liat muka bu ijah, muka guru kesayangannya, kepala anak bayi belok-belok kalo digendong sama guru lain. Ya mau gimana lagi kan, bu ijah piket pagi cuma hari Rabu aja. Dan bu ijah ini adalah type guru yang amat sangat amat sangat amat sangat suka ngomong. Ngomongnya cepaaattt dan banyak. Beliau ini guru kesayangan anak bayi. Kan gak mungkin, gara-gara anak bayi bu ijah jadi piket pagi tiap hari (helooww, siapa kamu Nak?).

Dan pagi tadi mamak meninggalkan anak bayi menangis tegang karena bu ijah belum nampak. Kalo mamak lain mungkin akan iba dan sedih liat kondisi bayinya nangis sampai kepalanya belok-belok. Tapi mamak memang antagonis, nengok anak bayi gitu, mamak ketawa sambil dadah dadah. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUPPERWARE

Sumini ikut mengerumuni mba Lis, pedagang tupperware di TK Sekar, anaknya. Sejak ada mba Lis, wali murid di TK Sekar seakan berlomba, mengoleksi tupperware. Jangan sampai, koleksi tupperwareku kalah sama yang lain, batin Sumini.  "Ayo mba Sumini, ini bagus loh. Senwid kiper, ada botol minumnya sekalian, gambar kuda poni warna ping," mba Lis mulai promosi. Kebetulan cicilan tupperware Sumini memang sudah lunas. Jadi, apa salahnya ambil baru? "Apa mba Lis? Senwid kiper? Apa sih itu?" Tanya Sumini.  "Tempat bekal khusus buat senwid mba Sum," Sumini mengucapkan o panjang, padahal dalam hati dia bingung, senwid itu apa. İbu-ibu lain mulai menjatuhkan pilihan tupperware yang mereka inginkan. Sumini panas, dia juga harus beli, jangan kalah dengan yang lain. "Aku pesan senwid kipernya mba Lis. Sepuluh kali bayar ya," kata Sumini. Mba Lis mencatat pesanan Sumini, dan mengambilkan barangnya di mobil.  "Kalau sepuluh kali bayar, ga...

NGERUMPI PULANG NGAJI

Ngobrol sama si kakak akhir-akhir ini seperti ngomong sama anak smp. Entahlah. mamak juga heran, kenapa anak sekarang cepat dewasanya. Padahal, sekolah masih teka, baca belum bisa, makan aja masih disuapin, eek masih dicebokin, tapi kalo pola pikir, kalah anak sd. Cita-cita aja gak ngerti artinya, malah bahas pacaran. Ampun sama si kakak. Kakak tiap maghrib sampai isya di mesjid, ngaji sama sholat berjamaah. Pulang ngaji, dia suka cerita sama mamak. Ceritanya macam-macam. Mulai dari yang penting, kaya.... Kakak : "bund, cita-cita itu apa?" Mamak : "apa yang ingin kakak lakukan ketika sudah besar." Kakak : "oh gitu." Mamak dah yakin, pasti si kakak bahas masalah jadi kasir. Cita-cita abadi kakak dari masih kecil adalah jadi kasir di serba 6000, dengan tujuan supaya bisa bebas ambil mainan. Kakak : "jadi, kalau kita ingin jadi kasir itu cita-cita." Mamak : "iya kak." Kakak : "oohhh, kakak pikir ci...

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak me...