Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

SIAK, THE TRULLY MALAY

Seumur-umur, mamak tinggal di Pekanbaru. Dimana Pekanbaru adalah ibu kota Provinsi Riau, tapi bahasa kebanyakan yang digunakan adalah bahasa Minang. Yes, dari SMP sampai SMA mamak fasih berbahasa Minang. Walaupun, bagi orang yang bener-bener paham bahasa Minang, mungkin bakalan sakit kuping dengar bahasa Minang mamak.  Seperti celana, yang bahasa minangnya sarawa, malah mamak bilang celano. Kelapa, yang bahasa minangnya karambia, mamak terjemahkan jadi kelapo. Prinsip mamak, yang penting ujungnya diganti O. Jadilah dia bahasa minang. Sesimpel itu.  Apalagi setelah tinggal di Siak. Mamak udah lupa bahasa minang. Pernah sesekali ngomong, kalau tetangga rumah lama nelpon, dan si bapak langsung ngomong, "Bund, daripada ngomong bahasa minang kek gitu, mending ngomong bahasa Indonesia." Pict by wikipedia Yup, setiap kata bahasa Indonesia yang ujungnya mamak ganti O, bikin bapak naik darah.  Di Siak, logat yang kental digunakan adalah logat Melayu. Dengan

NGOBROL BARENG BAPAK

Entah kenapa, akhir-akhir ini postingan mamak terfokus pada si bapak. Mungkin karena pernikahan yang telah menginjak tahun ketujuh ini, membuat si bapak berubah fungsi menjadi partner ngerumpi yang cukup menyebalkan. Jadi tema keseharian, gak lepas dari obrolan bareng si bapak.  Jadi, hujan hari ini mengurung mamak sekeluarga di rumah seharian. Quality time langka yang jarang terjadi. Si bapak bete sih keknya, karena bentar-bentar mamak minta tolong pegangin anak bayi, yang mau makanlah, sholatlah, pipislah. Si bapak yang biasa bebas berekspresi, hari ni jadi terkukung kebebasannya. Terpaksa bentar-bentar dia momong anak.  Seperti biasa, mamak sama bapak kalo ngobrol suka macam-macam.  Bapak : "Pilim Dilan bagus ya Bund. Ringan, asik." Mamak : "Heeh Pak. Itu kisah nyata Pak." Bapak : "Dilan itu mirip bapak Bund." Masya Allah, kalau Dilan ngegombal, air mata Milea menetes. Kalo bapak yang ngegombal, air juga yang menetes, tapi dar

BILA WAKTU TELAH BERAKHIR

Dari semalam grup wa kantor mamak tang ting trus. Penyebabnya karena ada seseabang, yang terkenal cerah, ceria, senang tertawa tetiba stroke dan koma. Semua berharap si abang sehat dan pulih kembali. Semua kaget dan gak percaya, karena banyak yang bilang, hari kamis atau jumat masih ngobrol, masih becanda, masih ketawa, masih ngerencanain ini itu, masih ngelakuin ini itu. Mendadak dapat kabar buruk, semua tentu sedih.  Qadarullah, hari ini si abang berpulang ke Rahmatullah. Dengan indikasi mati batang otak. Alat-alat yang dipasang hanya memperpanjang nafas saja, tanpa ada fungsi menyembuhkan. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semua yang berasal dariNya akan kembali kepadaNya.  Hidup memang singkat, kata orang hanya antara azan dan iqomah. Ketika hari ini kita sehat, siapa tahu besok kita sudah di liang lahat. Wallahualam. Jodoh, maut, rezeki semua sudah diatur.  Jadi si abang yang sudah rahimallah ini, terkenal sebagai lajang yang kaya. Iya, si abang belum menikah nam

BAPAK NGAJAK PERANG

Si bapak, seneng minum pake gelas jamu. Tau kannnnn, gelas jamu, yang kecil imut itu. Yang kalo mamak minum pake itu bisa sepuluh kali nambah, gak puas cinnn. Udah lama si bapak nyuruh mamak beli gelas itu buat minum. Karena mamak sibuk (alibi aja ini), barulah hari ini mamak berkesempatan membelikan gelasnya. Tepatnya dikasih sama yang punya warung. Pas mamak beli beras sama telor, terus nanyain gelas itu, si abang warung ngasi gratis setengah lusin. Alhamdulillah. Pulanglah mamak dengan hati riang ke rumah. Yang gratis-gratis itu memang mood booster kan ya. Sampe rumah, si bapak yang suka kurang menghargai orang nengok gelasnya, langsung komen, "Kecil ya." Mamak yang gak pengen terjadi salah paham, diam aja. Kalo ngejawab takut ketus, maklumlah kan, perempuan sedang siklus suka gak stabil. Bapak : "Ntar ceret yang bapak beli diisi. Letak di meja sama gelas, buat minum." Mamak masih diam, agak bete karena si bapak bilang gelasnya kecil. Lah e

'PACAR BAPAK'

Mamak, sebagai istri yang gak suka kalo suaminya agak keren dikit, suka rese kalo si bapak kurusan. Sensitip mamak jadinya. Kalo bisa, body si bapak terus melebar, gak kurus lagi, trus gak ada yang seneng ngeliatnya. Yups, kalo masalah cemburu, mamak nomor satu, wahid, juara.  Sayang disayang, punya suami kek si bapak, mamak gak bisa puas mengeksplor kecemburuan mamak. Mamak suka dimarahin kalo ngomong ini itu.  Bapak : "sejak bapak ganti foto profile pesbuk, jadi banyak yang ngeadd Bun." Mamak : "cewek-cewek jangan dikonfirm Pak." Bapak : "kadang pikiran kamu suka gila ya. Ni ada, si Nur ngeadd." Mamak : "emang gak berteman sama nur di efbi?" Kebetulan emang ada sesecewek bernama Nur yang cukup cantik dan pastinya masih muda, tinggal dekat rumah mamak.  Bapak : "gak, confirm gak nih." Mamak : "jangan." Bapak : *ketawasetan "nih nur alamsyah." Lain waktu, mamak yang suka poses

KEHİLANGAN MOTOR

Pada suatu masa, ketika mamak dan teman seruangan mamak, si ww, hendak pulang ke rumah pasca menghabiskan hari yang melelahkan berduaan (melelahkan ngerumpi seharian), kami melangkah menuju parkiran motor.  Berjalan bersama, tanpa ada kata, berpandangan mata, bergenggaman tangan (mamak mulai halu). Yups, dan ww bengong di parkiran motor.  Ww : "Motor ww ilang kak." Mamak : "Ha? Pastikan dulu w. Tadi ww parkir area mana?" For you information, parkiran motor kantor mamak berbentuk huruf F. Makanya mamak mastiin, bisa aja ww lupa dimana dia parkir. Ww : "Disini kak. Dekat motor kakak." Kami bolak balik beberapa kali di area parkiran.  Ww : "İni mirip sama motor ww kak. Tapi bukan ini. Motor ww gak ada plat." İya, motor ww, lebih tepatnya motor mama ww adalah motor baru. Ww ini beberapa kali kehilangan motor, makanya dia agak trauma. Suaminya baru kehilangan motor juga beberapa bulan yang lalu.  Mamak : &q

KARENA ALLAH LEBIH TAHU

Karena Allah tahu, apa yang kita tidak tahu. Karena Allah telah merancang hidup kita dengan sempurna, bahkan lebih sempurna dari segala rencana yang telah kita susun dengan matang. Sebab, jika kita mengetahui bagaimana Allah telah merancang hidup kita, maka hati kita akan meleleh karena cinta kepadaNya.  Begitulah. Terkadang mamak suka lupa, mudah kecewa dan putus asa jika apa yang terjadi dalam hidup mamak gak sesuai dengan apa yang mamak inginkan. Padahal ada tangan Allah disana. Makin mamak renungkan, makin berasa bahwa Allah memang mengetahui apa yang bahkan tak pernah kita bayangkan sebelumnya.  Contoh kecilnya, dulu, 6 tahun yang lalu, waktu mamak hamil si kakak, dan udah usg bahwa bayi di dalam adalah cewek, maka mamak berniat beli lemari pakaian dengan nuansa girly. Tapi udah nyari kemana-mana, gak ketemu. Adanya lemari biru dengan gambar ben10. Mamak mikir, ya udahlah, cuma lemari, daripada susah nyari kesana kemari mending beli aja si lemari ben10 warna biru itu.

MENUA BERSAMA

Mamak selalu senang dengan pasangan suami istri yang sudah senja, tapi masih menunjukkan kasih sayang yang nyata. Mamak kagum gitu, gimana ya, relationship goal setiap pasangan pasti begitu. Bahagia sampai tua.  Bukan sekedar bersama, tinggal serumah, punya anak, membesarkan anak, lalu selesai. Gak gitu. Tapi tinggal dalam rumah yang hangat, tempat setiap anggota di dalamnya ingin kembali pulang. Sedih bersama, bahagia bersama, marah juga masih tetap bersama. Bersama dengan kasih sayang. Bukan sekedar bersama karena memang harus bersama. Tapi bersama karena keinginan, kesadaran dan saling membutuhkan. Dimana aku tanpamu bagai butiran debu.  Mamak ingin selamanya bersama si bapak. Bersama-sama. Tumbuh dan menjadi tua bersama. Punya anak, kemudian membesarkan anak. Mendidik anak dengan cara yang sama. Lalu melepaskan anak bersama. Kemudian memiliki cucu bersama. Menikmati kesepian bersama sambil tetap saling berpegang tangan, masih tetap tertawa dan menikmati masa berduaan s