Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

SETELAH SEKIAN LAMA

Setelah puluhan hari mamak hibernasi, dikarenakan kesibukan luar biasa dalam aktivitas sehari-hari, akhirnya mamak kangen juga sama blog yang udah mulai banyak debu ini *tayamum. Iyes, mamak sibuk sekarang. Sejak kerjaan mamak mulai padat merayap, tanpa ada kelonggaran bisa pulang pada jam yang mamak tentukan sendiri, sejak mesin cuci mamak rusak dan mamak terpaksa nyuci manual karena gak punya duit beli mesin cuci baru *hapusairmata, dan sejak anak bayi comel mamak harus mamak titipin di tpa sampe sore dengan tambahan ppn 100 persen dari biaya biasanya, mamak jadi sangat sibuk. Kejar-kejaran sama waktu, solah gak ada rest time nya hidup mamak. Kerja kerja kerja.  Tapi sekarang, mamak santai kek di pantai. Di pondok mertua indah inih, di kampung si bapak tercinta, mamak berleha-leha. Makan tinggal makan, nyuci ada mesin, anak-anak main terus tanpa mengganggu me time mamak. Pokoknya mamak betah di sini. Mana makanannya enak-enak. Mamak yang sedang period agak kalap disini. Sia-

HANYA AKU DAN TUHAN

Hanya aku dan Tuhan yang tahu Bagaimana rasanya Bagaimana sulitnya Bagaimana perihnya Hanya aku dan Tuhan yang tahu, Betapa banyak air mata menetes karenanya Betapa dalam luka hati karenanya Betapa perih dalam jiwa karenanya Dan semata hanya Tuhan, Yang akan menyelamatkanku Dari segala kegelapan ini.

OLEH-OLEH

Si bapak, sebagai sosok yang paling dipuja anak-anak di rumah, sosok most wanted yang keberadaannya selalu ditunggu baik siang atau malam, memiliki beban berat jika pergi kemana-mana. Apalagi kalo anak-anak tau si bapak perginya jauh.  Setiap bapak pergi lama, maksudnya bukan itungan hari, tapi itungan jam, si kakak selalu meminta oleh-oleh. Seperti upah gitu, upah karena udah rela seharian ditinggal si bapak.  Baru selangkah bapak pergi dari rumah, si kakak udah ngomong,  Kakak : "Kakak deg-degan Bund. Ni, coba pegang jantung kakak." Mamak pegang jantungnya, gak ada tanda-tanda berpacu lebih cepat. Tapi demi kemaslahatan situasi rumah, menghindari tantrum dan tangisan panjang karena kepergian si bapak, mamak iya-iyain aja.  Mamak : "Iya, emang deg-degan kenapa?" Kakak : "Deg-degan nunggu oleh-oleh Bapak. Bapak bawain kakak apa ya." Masya Allah, bapaknya belum ada lima langkah keluar rumah, anaknya udah deg-degan. Mamak, se

SIAK, THE TRULLY MALAY

Seumur-umur, mamak tinggal di Pekanbaru. Dimana Pekanbaru adalah ibu kota Provinsi Riau, tapi bahasa kebanyakan yang digunakan adalah bahasa Minang. Yes, dari SMP sampai SMA mamak fasih berbahasa Minang. Walaupun, bagi orang yang bener-bener paham bahasa Minang, mungkin bakalan sakit kuping dengar bahasa Minang mamak.  Seperti celana, yang bahasa minangnya sarawa, malah mamak bilang celano. Kelapa, yang bahasa minangnya karambia, mamak terjemahkan jadi kelapo. Prinsip mamak, yang penting ujungnya diganti O. Jadilah dia bahasa minang. Sesimpel itu.  Apalagi setelah tinggal di Siak. Mamak udah lupa bahasa minang. Pernah sesekali ngomong, kalau tetangga rumah lama nelpon, dan si bapak langsung ngomong, "Bund, daripada ngomong bahasa minang kek gitu, mending ngomong bahasa Indonesia." Pict by wikipedia Yup, setiap kata bahasa Indonesia yang ujungnya mamak ganti O, bikin bapak naik darah.  Di Siak, logat yang kental digunakan adalah logat Melayu. Dengan

NGOBROL BARENG BAPAK

Entah kenapa, akhir-akhir ini postingan mamak terfokus pada si bapak. Mungkin karena pernikahan yang telah menginjak tahun ketujuh ini, membuat si bapak berubah fungsi menjadi partner ngerumpi yang cukup menyebalkan. Jadi tema keseharian, gak lepas dari obrolan bareng si bapak.  Jadi, hujan hari ini mengurung mamak sekeluarga di rumah seharian. Quality time langka yang jarang terjadi. Si bapak bete sih keknya, karena bentar-bentar mamak minta tolong pegangin anak bayi, yang mau makanlah, sholatlah, pipislah. Si bapak yang biasa bebas berekspresi, hari ni jadi terkukung kebebasannya. Terpaksa bentar-bentar dia momong anak.  Seperti biasa, mamak sama bapak kalo ngobrol suka macam-macam.  Bapak : "Pilim Dilan bagus ya Bund. Ringan, asik." Mamak : "Heeh Pak. Itu kisah nyata Pak." Bapak : "Dilan itu mirip bapak Bund." Masya Allah, kalau Dilan ngegombal, air mata Milea menetes. Kalo bapak yang ngegombal, air juga yang menetes, tapi dar

BILA WAKTU TELAH BERAKHIR

Dari semalam grup wa kantor mamak tang ting trus. Penyebabnya karena ada seseabang, yang terkenal cerah, ceria, senang tertawa tetiba stroke dan koma. Semua berharap si abang sehat dan pulih kembali. Semua kaget dan gak percaya, karena banyak yang bilang, hari kamis atau jumat masih ngobrol, masih becanda, masih ketawa, masih ngerencanain ini itu, masih ngelakuin ini itu. Mendadak dapat kabar buruk, semua tentu sedih.  Qadarullah, hari ini si abang berpulang ke Rahmatullah. Dengan indikasi mati batang otak. Alat-alat yang dipasang hanya memperpanjang nafas saja, tanpa ada fungsi menyembuhkan. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semua yang berasal dariNya akan kembali kepadaNya.  Hidup memang singkat, kata orang hanya antara azan dan iqomah. Ketika hari ini kita sehat, siapa tahu besok kita sudah di liang lahat. Wallahualam. Jodoh, maut, rezeki semua sudah diatur.  Jadi si abang yang sudah rahimallah ini, terkenal sebagai lajang yang kaya. Iya, si abang belum menikah nam

BAPAK NGAJAK PERANG

Si bapak, seneng minum pake gelas jamu. Tau kannnnn, gelas jamu, yang kecil imut itu. Yang kalo mamak minum pake itu bisa sepuluh kali nambah, gak puas cinnn. Udah lama si bapak nyuruh mamak beli gelas itu buat minum. Karena mamak sibuk (alibi aja ini), barulah hari ini mamak berkesempatan membelikan gelasnya. Tepatnya dikasih sama yang punya warung. Pas mamak beli beras sama telor, terus nanyain gelas itu, si abang warung ngasi gratis setengah lusin. Alhamdulillah. Pulanglah mamak dengan hati riang ke rumah. Yang gratis-gratis itu memang mood booster kan ya. Sampe rumah, si bapak yang suka kurang menghargai orang nengok gelasnya, langsung komen, "Kecil ya." Mamak yang gak pengen terjadi salah paham, diam aja. Kalo ngejawab takut ketus, maklumlah kan, perempuan sedang siklus suka gak stabil. Bapak : "Ntar ceret yang bapak beli diisi. Letak di meja sama gelas, buat minum." Mamak masih diam, agak bete karena si bapak bilang gelasnya kecil. Lah e

'PACAR BAPAK'

Mamak, sebagai istri yang gak suka kalo suaminya agak keren dikit, suka rese kalo si bapak kurusan. Sensitip mamak jadinya. Kalo bisa, body si bapak terus melebar, gak kurus lagi, trus gak ada yang seneng ngeliatnya. Yups, kalo masalah cemburu, mamak nomor satu, wahid, juara.  Sayang disayang, punya suami kek si bapak, mamak gak bisa puas mengeksplor kecemburuan mamak. Mamak suka dimarahin kalo ngomong ini itu.  Bapak : "sejak bapak ganti foto profile pesbuk, jadi banyak yang ngeadd Bun." Mamak : "cewek-cewek jangan dikonfirm Pak." Bapak : "kadang pikiran kamu suka gila ya. Ni ada, si Nur ngeadd." Mamak : "emang gak berteman sama nur di efbi?" Kebetulan emang ada sesecewek bernama Nur yang cukup cantik dan pastinya masih muda, tinggal dekat rumah mamak.  Bapak : "gak, confirm gak nih." Mamak : "jangan." Bapak : *ketawasetan "nih nur alamsyah." Lain waktu, mamak yang suka poses

KEHÄ°LANGAN MOTOR

Pada suatu masa, ketika mamak dan teman seruangan mamak, si ww, hendak pulang ke rumah pasca menghabiskan hari yang melelahkan berduaan (melelahkan ngerumpi seharian), kami melangkah menuju parkiran motor.  Berjalan bersama, tanpa ada kata, berpandangan mata, bergenggaman tangan (mamak mulai halu). Yups, dan ww bengong di parkiran motor.  Ww : "Motor ww ilang kak." Mamak : "Ha? Pastikan dulu w. Tadi ww parkir area mana?" For you information, parkiran motor kantor mamak berbentuk huruf F. Makanya mamak mastiin, bisa aja ww lupa dimana dia parkir. Ww : "Disini kak. Dekat motor kakak." Kami bolak balik beberapa kali di area parkiran.  Ww : "Ä°ni mirip sama motor ww kak. Tapi bukan ini. Motor ww gak ada plat." Ä°ya, motor ww, lebih tepatnya motor mama ww adalah motor baru. Ww ini beberapa kali kehilangan motor, makanya dia agak trauma. Suaminya baru kehilangan motor juga beberapa bulan yang lalu.  Mamak : &q

KARENA ALLAH LEBIH TAHU

Karena Allah tahu, apa yang kita tidak tahu. Karena Allah telah merancang hidup kita dengan sempurna, bahkan lebih sempurna dari segala rencana yang telah kita susun dengan matang. Sebab, jika kita mengetahui bagaimana Allah telah merancang hidup kita, maka hati kita akan meleleh karena cinta kepadaNya.  Begitulah. Terkadang mamak suka lupa, mudah kecewa dan putus asa jika apa yang terjadi dalam hidup mamak gak sesuai dengan apa yang mamak inginkan. Padahal ada tangan Allah disana. Makin mamak renungkan, makin berasa bahwa Allah memang mengetahui apa yang bahkan tak pernah kita bayangkan sebelumnya.  Contoh kecilnya, dulu, 6 tahun yang lalu, waktu mamak hamil si kakak, dan udah usg bahwa bayi di dalam adalah cewek, maka mamak berniat beli lemari pakaian dengan nuansa girly. Tapi udah nyari kemana-mana, gak ketemu. Adanya lemari biru dengan gambar ben10. Mamak mikir, ya udahlah, cuma lemari, daripada susah nyari kesana kemari mending beli aja si lemari ben10 warna biru itu.

MENUA BERSAMA

Mamak selalu senang dengan pasangan suami istri yang sudah senja, tapi masih menunjukkan kasih sayang yang nyata. Mamak kagum gitu, gimana ya, relationship goal setiap pasangan pasti begitu. Bahagia sampai tua.  Bukan sekedar bersama, tinggal serumah, punya anak, membesarkan anak, lalu selesai. Gak gitu. Tapi tinggal dalam rumah yang hangat, tempat setiap anggota di dalamnya ingin kembali pulang. Sedih bersama, bahagia bersama, marah juga masih tetap bersama. Bersama dengan kasih sayang. Bukan sekedar bersama karena memang harus bersama. Tapi bersama karena keinginan, kesadaran dan saling membutuhkan. Dimana aku tanpamu bagai butiran debu.  Mamak ingin selamanya bersama si bapak. Bersama-sama. Tumbuh dan menjadi tua bersama. Punya anak, kemudian membesarkan anak. Mendidik anak dengan cara yang sama. Lalu melepaskan anak bersama. Kemudian memiliki cucu bersama. Menikmati kesepian bersama sambil tetap saling berpegang tangan, masih tetap tertawa dan menikmati masa berduaan s

BATAS

Kepalaku langsung sakit, ketika baru tiba di rumah, Sari, wanita yang aku nikahi 7 bulan lalu, mengadu sambil menangis bahwa dia baru saja dimaki-maki oleh ibu pemilik kontrakan karena sudah 3 bulan belum bayar uang sewa. Akhir-akhir ini aku memang tidak ada waktu mencari uang tambahan, waktuku habis di kampus, berpacu dengan waktu menyelesaikan tugas akhir. Jika tidak, aku harus membayar lagi uang spp semester depan. Aku tidak sanggup. Namun, harus ada yang aku korbankan, aku jadi tidak pernah punya uang berlebih. Rupiah yang tersisa hanya cukup untuk makan. Aku memeluk Sari. Membelai rambutnya.  “Sabar ya Neng, Aa bakal nyari uang.” Janjiku. Janji yang sebenarnya akupun tidak tau bagaimana cara memenuhinya. “Iya A. Maafin Sari ya, Aa baru pulang kuliah, bukannya dihidangin makanan, malah dapat masalah.” Aku hanya diam. Inilah mungkin alasannya, mengapa ibuku sangat menentang pernikahanku dengan Sari. Aku menikah pada usia cukup muda, 21 tahun. Sari 23 tahun. Sari adalah seni

MAMAK TANPA SKILL

Jadi mamak itu, harus multi talented. Serius. Mendidik dan membesarkan anak itu gak main-main. Pengetahuan harus luas, ilmu mesti banyak. Beruntunglah anak-anak yang punya mamak cerdas dan berkompeten. Ada seorang teman mamak, ngaji pintar, bahasa inggris lancar, pengetahuan umumnya luas, alhamdulillah dapat jodohnya, pria yang sudah punya anak tiga, anak-anak piatu. Dia ngajarin ngaji, bahasa inggris, jadi amalan jariyah insya Allah.  Nah, sayang disayang, mamak ini adalah wanita tanpa skill yang mumpuni untuk jadi seorang mamak. Mamak gak bisa ngaji, syudahlah ya. Bahasa inggris? Entahlah, padahal dulu les bahasa inggris di salah satu tempat terhitz pada zamannya, tetap aja ilmu gak ada. Pengetahuan umum? Jangan tanya. Bedain monyet sama kera aja mamak gak tau. Lalu mamak bisanya apa? Kasihan anak-anak mamak punya mamak yang gak ada skill untuk jadi seorang ibu.  Penting memang mengajarkan anak perempuan kita untuk siap menjadi seorang ibu. Beri mereka bekal yang cuk

MINYAK URUT

Apa rasanya harus mikirin masak apa setiap hari? Berat, kamu gak akan sanggup milea, biar aku saja (efek belum nonton, jadi kabita). Ini serius loh, sebagai mamak yang pagi-pagi udah harus terjaga dari tidur lena, bangun pagi, nengok jam, selain sholat subuh, yang mamak pikirkan, mau masak apa ini, untuk anak bayi, bekal kakak dan sarapan serta maksi si bapak. Complicated. Sering kali ujung-ujungnya malah gak masak. Kadang gitu, sesuatu yang udah berat-berat difikirin, akhirnya malah gak dilakuin. Tapi, bulan makin ke ujung, makin cerdas mengatur keuangan, yang seringkali udah gak ada lagi yang bisa diatur, habis kandas berlalu (malah curhat). Daripada beli, mending masak. Ya udahlah, mamak ikhtiar goreng ikan mas, rencananya pake sambel terasi, kesukaan bapak. Tapi mikir lagi, ribet mesti giling-giling, lama. Jadi mamak buat sambel kecap aja.  Pas bapak mau maksi, mamak nemenin kan sebagai istri solihin, bapak ambil nasi, ikan. Terus mamak ngomong,  Mamak : "Pak, ini

NALURI KEIBUAN

Apa siyh naluri keibuan? Naluri keibuan itu naluri ibu-ibu. Naluri being a lovely mom. Karena itulah wanita memiliki berkah rahim, udah fitrahnya memiliki sifat penyayang. Jadi, mamak ini, punya naluri keibuan sedikit. Tapi itu duluuu. Kalau kata dosen mamak waktu kuliah, beliau bilang, "kamu ini kaya mesin diesel ya, panasnya lama." Beliau bilang gitu karena eh karena, nilai mamak stabilnya itu pas semester 7 dan 8. Udah gak bisa ngejar ipk bagus. Emang melonjak jauh nilai mamak. Sama kaya sekarang, pas udah lahir anak bayi, barulah naluri keibuan mamak muncul sepenuhnya. Waktu kuliah, mamak ingat banget, waktu mamak mengadakan observasi ke TPA, mamak berempat satu kelompok, anak TPA itu kayanya gak respon sama mamak malah mamak dilempar pake mainan. Aura gak suka sama anak-anak emang kelihatan ya. Jangankan naluri keibuan, lihat anak-anak tantrum aja mamak bisa mendelik ke mamaknya, juga anaknya, sambil ngomong dalam hati, mending gak usah keluar daripada anak tantrum

SI CANTIK

Mamak sangat suka kalo nengok bikers yang matching antara tunggangan dan tutup kepalanya aka helmnya. Luchu gitu kan. Motor kuning, helm kuning. Motor merah, helm merah. Kayanya kerennya naik berpuluh-puluh kali lipat kalo matching gitu.  Sayangnya, si cantik mamak, tunggangan mamak dari tahun 2009, yang akan anniversary ke 10 tahun 2019, pasangan sejiwanya gak matching sama warnanya. Lalu, apakah mamak harus membeli motor kuning biar matching sama helm yang mamak punya? Berat kalo ini ya. Kalo analoginya dibalik, beli helm baru supaya matching sama si cantik, mamak gak mau juga.  Jadi biarlah, mamak tetap memakai si cantik mamak yang setia setiap saat, dan tetap setia memakai helm kuning mamak yang dibeli si bapak dan diberikan ke mamak, karena si bapak gak suka sama helmnya. Sudahlah ya, mamak akan menyederhanakan hidup mamak, gak perlu matching, yang penting fungsi ya mak, fungsi. Fungsi motor dan fungsi helm sesuai dengan sop nya. 

SUSYAHNYA BUAT JUJUR

Menjadi seorang mamak yang paripurna itu sulit sodara-sodara, apalagi bagi mamak yang gak pinter dan gak banyak pengalaman hidup. Si kakak, sebagai makhluk yang kritis, punya mamak iq rendah kek gini, mungkin agak sulit bagi kakak. Saat si kakak menuntut penjelasan tentang sesuatu, mamaknya harus pintar menjelaskannya supaya kakak mengerti, sementara mamaknya gak pintar. Kebayangkan serumit apa kondisinya.  Pas mamak lagi period, si kakak biasanya nyadar, trus ngomong, ihhhhh, bunda pake pempers, mamak biasanya nyengir aja. Dialog gak jelas sering terjadi. Kakak : "kenapa pampers mamak-mamak kecil bund?" Mamak : "memang gitu modelnya kak." Dan pada suatu malam, si kakak yang sotoy, tau dan nyadar emaknya pake pempes (hanya Tuhan yang tau gimana si kakak bisa tau). Mamak : "kak, liatin adek ya, bunda pengen pipis." Kakak : "ngapain bunda pipis, kan udah pake pempes." Mamak : "silent" Untuk hal seperti

FILM BIRU

Nur menatap sekeliling kamar Reyhan, putranya. Kamar anak kelas 5 sd ini sungguh berantakan. Nur bingung harus darimana mulai membersihkannya. Setiap sudut seperti berisi sampah, padahal itu semua adalah barang-barang milik Reyhan. Nur membongkar seprei tempat tidur Reyhan yang sudah bau apek. Smartphone Reyhan ternyata ada di balik bantal. Nur penasaran apa saja isi hape anak ini. Hape tersebut adalah hadiah karena Reyhan berhasil meraih rangking dua saat kenaikan kelas kemarin.  Mungkin, sesekali aku perlu merazia hape Reyhan, mensterilkannya dari konten-konten terlarang, fikir Nur. Nur membuka riwayat pencariannya, facebook, instagram, semua bersih. Syukurlah, gumam Nur. Nur membuka whatsapp. Ada dua grup, grup 5A dan grup lelaki 5A. Nur tersenyum. Apa saja isi grupnya ya. Nur membuka grup 5A, hanya berisi informasi peer atau tugas kelompok. Nur membuka grup lelaki 5A. Ini berisi 20 anggota, sepertinya anak lelaki dari kelas Reyhan membentuk grup sendiri yang steril dari anak p

IDENTITAS DIRI

Akhir-akhir ini, mamak merasa identitas diri mamak agak ngeblur. Maksudnya identitas diri mamak sebagai individu yang mandiri dan independent (artinya sama aja sih). Jadi gini, kalau udah ngebahas lingkungan, mamak ini seperti remahan rengginang dalam toples, yang bakalan dibuang karena udah melempem (sarkas lebay). Di kantor, siapa sih yang kenal mamak selain ww? Gak ada cinnn, paling orang-orang seruangan aja. Kalau dalam situasi diadakan survey misalnya, ada pertanyaan, siapakah nanan? Total responden pasti menjawab, gak tau. Tapi, jika pertanyaan diganti, siapakah kakak berbadan gemuk yang kemana-mana selalu berdua ww? Sebagian responden akan menjawab, oooo, itu anak buah kak mawar, sebagian lagi menjawab, oooo itu orang yang cuma punya satu teman, ww, dan sebagian kecil menjawab, oooo itu kakak yang tinggalnya jauuuuuuuuhhhhhh dari kota. Tanpa ada yang menyebut nama. Mamak gak terkenal dan gak ada yang pengen kenal. Hahahha. Nah, kalau di lingkungan rumah lebih mengen