Langsung ke konten utama

MENUA BERSAMA

Mamak selalu senang dengan pasangan suami istri yang sudah senja, tapi masih menunjukkan kasih sayang yang nyata. Mamak kagum gitu, gimana ya, relationship goal setiap pasangan pasti begitu. Bahagia sampai tua. 


Bukan sekedar bersama, tinggal serumah, punya anak, membesarkan anak, lalu selesai. Gak gitu. Tapi tinggal dalam rumah yang hangat, tempat setiap anggota di dalamnya ingin kembali pulang. Sedih bersama, bahagia bersama, marah juga masih tetap bersama. Bersama dengan kasih sayang. Bukan sekedar bersama karena memang harus bersama. Tapi bersama karena keinginan, kesadaran dan saling membutuhkan. Dimana aku tanpamu bagai butiran debu. 

Mamak ingin selamanya bersama si bapak. Bersama-sama. Tumbuh dan menjadi tua bersama. Punya anak, kemudian membesarkan anak. Mendidik anak dengan cara yang sama. Lalu melepaskan anak bersama. Kemudian memiliki cucu bersama. Menikmati kesepian bersama sambil tetap saling berpegang tangan, masih tetap tertawa dan menikmati masa berduaan setelah bertahun-tahun kehilangan quality time sebagai pasangan. 

Yes, itu cita-cita mamak. Karena mamak ingin, ketika anak-anak mamak mencari dan menemukan pasangan, mereka bisa menjadikan rumah tangga mamak dan bapak sebagai barometer untuk rumah tangga mereka. Menjadikan rumah tangga mamak dan bapak sebagai bentuk rumah tangga yang mereka inginkan kelak. Hingga nanti kesan yang tinggal di hati mereka ketika mamak dan bapak tiada adalah kesan yang baik. Bahwa orang tua mereka saling mencintai hingga akhir hayat. Bahwa orang tua mereka saling menatap dengan hangat, bahwa orang tua mereka tertawa berdua untuk lelucon yang orang anggap konyol. 

Ä°ni bukan tentang pernikahan yang sempurna. Pernikahan biasa saja. Yang tetap ada pertengkaran di dalamnya, tetap ada kemarahan di dalamnya, setelah itu, berlalu begitu saja. Karena marah memang tak perlu dipupuk. Pertengkaran jangan pernah berlarut. Cukup sebentar saja, kemudian saling cinta lagi. 

Maka Bapak, marilah kita bahu membahu untuk menua bersama. Saling cinta hingga tua. Saling sayang hingga tua. Saling berpegangan tangan hingga tua. Saling membully hingga tua. Hingga ketika yang satu tiada, yang lainnya tersenyum menikmati kenangan manis yang seumur hidup kita lukis dengan indah. 

Aku padamu Bapak. 


Komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada blog baru ini jadi semangat buat posting. Maklum manusia purba , orang-orang udah basi tapi aku baru mulai, selalu begitu..... Jadi semalam pagi2 aku stress berat. idupin laptop gak bisa.. Padahal baru dicas sampe penuh P adahal laptop ku baru Tuhan apa yang terjadi? dengan nafsunya aku bawa laptop ke tukang serpis. sekalian komplen masa laptop baru udah rusak. sampe disana, abang yang nyerpis laptopnya cute dan kelihatannya masih sangat brondong. abang cute :"Kenapa laptopnya BUK?" ahhhh, aku ibuk2? aku : "gak mau idup bang, padahal baru di cas semalam jadi gak mungkin abis batere." Si abang cute langsung nyari cas laptop terus ngecas laptop ku. lima menit kemudian dia coba idupin dan LAPTOPNYA IDUP. IDUP!!! Langsung malu dan ingin mengubur diri. tapi tetap jaga wibawa di depan abang cute. aku : "cuma abis batere ya bang? oh, mungkin karena semalam kerja sampe pagi, jadi baterenya gak kuat." cuih cuih cuih, kerja? yang ada juga ketiduran sampai pa

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak mempan

GAMBAR MAMAK

Semalam si kakak menggambar sesuatu di kertas bekas merk jaket. Dan pas udah selesai, taraaaaaaaa... Kata si kakak, "ini gambar bunda." Mamaknya sih ketawa, ngasi jempol. Dan si kakak mesem-mesem bangga dipuji mamaknya. Tapi sebenarnya dalam hati mamak bergejolak. Kenapa gambar mamak kaya gini, muka mamak dicoret-coret pulak. Maksudnya menggambarkan apa ini nak? Ditambah hidung mamak double gitu. Beserak-serak muka mamak yang ada dalam benak si kakak. Mungkin, ini teguran dari kakak dan Tuhan. Sebagai mamak, mamak masih berantakan dalam mendidik si kakak, gak bisa kasi contoh yang baik juga. Hobi ngomel dan marah-marah. Tiap dia mau ngomong disuruh diam. Sampai-sampai, si kakak tiap malam ngomong, "Bund, Pa, kakak haus." Mamak bapaknya yang flat ini ngomong, "minumlah kalau haus." "Kakak haus perhatian." Mamak sama bapak pandang-pandangan. Terus ketawa.  Padahal banyak makna pastinya dari kata-kata si kakak itu. Seja