Langsung ke konten utama

NGERUMPI PULANG NGAJI


Ngobrol sama si kakak akhir-akhir ini seperti ngomong sama anak smp. Entahlah. mamak juga heran, kenapa anak sekarang cepat dewasanya. Padahal, sekolah masih teka, baca belum bisa, makan aja masih disuapin, eek masih dicebokin, tapi kalo pola pikir, kalah anak sd.

Cita-cita aja gak ngerti artinya, malah bahas pacaran. Ampun sama si kakak. Kakak tiap maghrib sampai isya di mesjid, ngaji sama sholat berjamaah. Pulang ngaji, dia suka cerita sama mamak. Ceritanya macam-macam. Mulai dari yang penting, kaya....

Kakak : "bund, cita-cita itu apa?"

Mamak : "apa yang ingin kakak lakukan ketika sudah besar."

Kakak : "oh gitu."

Mamak dah yakin, pasti si kakak bahas masalah jadi kasir. Cita-cita abadi kakak dari masih kecil adalah jadi kasir di serba 6000, dengan tujuan supaya bisa bebas ambil mainan.

Kakak : "jadi, kalau kita ingin jadi kasir itu cita-cita."

Mamak : "iya kak."

Kakak : "oohhh, kakak pikir cita-cita itu harus pergi keluar angkasa bund."

Ish ish, nampak kali kan kakak korban upin ipin yang cita-citanya jadi astronot. 

Cerita gak penting si kakak lebih banyak,

Kakak : "bunda kenal dede?"

Mamak : "gak."

Kakak : "kak keisha, kak yuli, fajri?"

Mamak : "gak."

Dan kakak mengabsen semua teman ngajinya hanya untuk nanya, mamak kenal apa gak. Setelah putus asa karena mamak gak kenal satupun sama kawan ngaji si kakak, kakak mengganti pertanyaannya,

Kakak : "masih kecil gak boleh pacaran kan bund?"

Dan kakak berhasil, mamak langsung deg-degan dengar pertanyaan kakak. 

Mamak : "emang pacaran itu apa kak?"

Kakak : "nanti bunda marah kalau kakak cerita."

Mamak : "ga."

Kakak : "jadi bund, di sekolah, dian ngasi kakak bunga."

Mamak : "terus?"

Kakak : "kakak geli bund."

Mamak : "oh. Terus siapa yang ngomongin pacaran?"

Kakak : "dian cerita sama mero, jatuh cinta, patah hati."

Masya Allah, anak tk B jaman now warbiyasah. Thats why kenapa orang tua jaman sekarang lebih memilih anaknya home schooling, dididik dengan tangannya sendiri. Hal-hal kek gini yang bikin esmosi kan. Lingkungan bergaul anak gak bisa kita sterilkan. Anak teka B ngomongin patah hati, jatuh cinta. Opo kui?

Mamak : "terus kenapa kakak ngomongin pacaran?"

Kakak : "iya, tadi kata dian, ini bunga untuk putri lala."

Mamak : "ih kakak, ini cerita khayalan apa kenyataan?"

Kakak ketawa ngakak. Dan cerita mengenai bunga dan putri lala itu hanya kakak dan Tuhan yang tau nyata apa fiksi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada blog baru ini jadi semangat buat posting. Maklum manusia purba , orang-orang udah basi tapi aku baru mulai, selalu begitu..... Jadi semalam pagi2 aku stress berat. idupin laptop gak bisa.. Padahal baru dicas sampe penuh P adahal laptop ku baru Tuhan apa yang terjadi? dengan nafsunya aku bawa laptop ke tukang serpis. sekalian komplen masa laptop baru udah rusak. sampe disana, abang yang nyerpis laptopnya cute dan kelihatannya masih sangat brondong. abang cute :"Kenapa laptopnya BUK?" ahhhh, aku ibuk2? aku : "gak mau idup bang, padahal baru di cas semalam jadi gak mungkin abis batere." Si abang cute langsung nyari cas laptop terus ngecas laptop ku. lima menit kemudian dia coba idupin dan LAPTOPNYA IDUP. IDUP!!! Langsung malu dan ingin mengubur diri. tapi tetap jaga wibawa di depan abang cute. aku : "cuma abis batere ya bang? oh, mungkin karena semalam kerja sampe pagi, jadi baterenya gak kuat." cuih cuih cuih, kerja? yang ada juga ketiduran sampai pa

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak mempan

GAMBAR MAMAK

Semalam si kakak menggambar sesuatu di kertas bekas merk jaket. Dan pas udah selesai, taraaaaaaaa... Kata si kakak, "ini gambar bunda." Mamaknya sih ketawa, ngasi jempol. Dan si kakak mesem-mesem bangga dipuji mamaknya. Tapi sebenarnya dalam hati mamak bergejolak. Kenapa gambar mamak kaya gini, muka mamak dicoret-coret pulak. Maksudnya menggambarkan apa ini nak? Ditambah hidung mamak double gitu. Beserak-serak muka mamak yang ada dalam benak si kakak. Mungkin, ini teguran dari kakak dan Tuhan. Sebagai mamak, mamak masih berantakan dalam mendidik si kakak, gak bisa kasi contoh yang baik juga. Hobi ngomel dan marah-marah. Tiap dia mau ngomong disuruh diam. Sampai-sampai, si kakak tiap malam ngomong, "Bund, Pa, kakak haus." Mamak bapaknya yang flat ini ngomong, "minumlah kalau haus." "Kakak haus perhatian." Mamak sama bapak pandang-pandangan. Terus ketawa.  Padahal banyak makna pastinya dari kata-kata si kakak itu. Seja