Langsung ke konten utama

PAGI BIZI

Pagi itu sibuk. Semua mamak di atas dunia ini pasti paginya sibuk. Mamak juga gitu, pagi itu adalah waktu yang crowded. Bangun pagi jam 4, terkadang jam setengah 5, tapi pas silap jam setengah 6 juga. Kalo bangun jam setengah 6, maka mamak akan stres. Ditambah kalo anak bayi ikut bangun juga, makin tinggi suara mamak. Dalam jangka waktu sejam, mamak harus beres masak untuk si bapak, harus siapain bekal si kakak dan mp asi si adek. Mamak kek lagi nonton pilem horor tiap liat jarum jam bergerak dengan liar.

Karena semalam mamak ngerumpi sama wawa (wawa itu mamaknya mamak) sampe jam 10 malam, alhasil mamak bangun terlambat. Bangun jam setengah 6, otak mikir keras, masak apa ya yang cepat tepat dan bisa untuk seluruh keluarga. Sambil mikir, mamak masak air panas untuk anak bayi di TPA, kupas kentang untuk bekal si kakak, abis tu rebus telur lima bijik, bikin bubur untuk anak bayi, kupas bawang, blender cabe, masak semuanya dengan kecepatan kilat. Jam 6 lewat 20 siap semua, mamak lanjut cuci piring, anak bayi bangun pulak di saat-saat genting. Mandiin anak bayi, mandiin kakak, lanjut mamak mandi, jam 7 baru siap. Mamak sangat pesimis bisa sampe kantor tepat waktu, menempuh jarak 24 km dengan kecepatan 60 km per jam biasanya mamak habiskan selama 30 menit di jalan. Sampe depan kantor jam 8 kurang 20, pintu pagar dah ditutup, apel udah mulai. Rasa pengen menangis mamak depan pagar kantor.

Tapi itulah, Allah tak pernah mengekalkan kebahagiaan atau kesedihan dalam jangka waktu yang lama. Setelah mengalami pagi yang menguras emosi, oase itu datang saat sarapan ditraktir sama kak Iras. Hati bahagia kalo ditraktir, mood langsung naik drastis.

Pagi mamak cerah kembali, bunga-bunga mekar warna warni. Berdoa siang nanti ada yang traktir mamak lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUPPERWARE

Sumini ikut mengerumuni mba Lis, pedagang tupperware di TK Sekar, anaknya. Sejak ada mba Lis, wali murid di TK Sekar seakan berlomba, mengoleksi tupperware. Jangan sampai, koleksi tupperwareku kalah sama yang lain, batin Sumini.  "Ayo mba Sumini, ini bagus loh. Senwid kiper, ada botol minumnya sekalian, gambar kuda poni warna ping," mba Lis mulai promosi. Kebetulan cicilan tupperware Sumini memang sudah lunas. Jadi, apa salahnya ambil baru? "Apa mba Lis? Senwid kiper? Apa sih itu?" Tanya Sumini.  "Tempat bekal khusus buat senwid mba Sum," Sumini mengucapkan o panjang, padahal dalam hati dia bingung, senwid itu apa. İbu-ibu lain mulai menjatuhkan pilihan tupperware yang mereka inginkan. Sumini panas, dia juga harus beli, jangan kalah dengan yang lain. "Aku pesan senwid kipernya mba Lis. Sepuluh kali bayar ya," kata Sumini. Mba Lis mencatat pesanan Sumini, dan mengambilkan barangnya di mobil.  "Kalau sepuluh kali bayar, ga...

NGERUMPI PULANG NGAJI

Ngobrol sama si kakak akhir-akhir ini seperti ngomong sama anak smp. Entahlah. mamak juga heran, kenapa anak sekarang cepat dewasanya. Padahal, sekolah masih teka, baca belum bisa, makan aja masih disuapin, eek masih dicebokin, tapi kalo pola pikir, kalah anak sd. Cita-cita aja gak ngerti artinya, malah bahas pacaran. Ampun sama si kakak. Kakak tiap maghrib sampai isya di mesjid, ngaji sama sholat berjamaah. Pulang ngaji, dia suka cerita sama mamak. Ceritanya macam-macam. Mulai dari yang penting, kaya.... Kakak : "bund, cita-cita itu apa?" Mamak : "apa yang ingin kakak lakukan ketika sudah besar." Kakak : "oh gitu." Mamak dah yakin, pasti si kakak bahas masalah jadi kasir. Cita-cita abadi kakak dari masih kecil adalah jadi kasir di serba 6000, dengan tujuan supaya bisa bebas ambil mainan. Kakak : "jadi, kalau kita ingin jadi kasir itu cita-cita." Mamak : "iya kak." Kakak : "oohhh, kakak pikir ci...

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak me...