Langsung ke konten utama

F**K**U

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh

Tadi di rumah tetangga mamak ada acara sukuran gitu, sukuran mau pergi umroh. Sebagai tetangga yang baik dan benar, mamak ikut membantu meramaikan acara, mamak nongkrong di rumah tetangga mamak dari siang. Tapi ya sebenarnya kurang berguna juga mamak di sana, secara mamak bawa anak bayi dan si kakak, bayangkan aja, gimana mamak bisa berguna kalo momong dua anak. Bay de way, pas acara tadi, ada sesemamak yang ngomongnya masya allah, mamak gak ada maksud berghibah ini ya (tetep aja mak,,,,makan daging sodara sendiri, hikz), maksudnya cuma sebagai refleksi gitu sebagai seorang ibu. Jadi sesemamak itu kata-kata yang keluar dari mulutnya kotor, kek tempat sampah. Segala binatang di bawa-bawa. Padahal anaknya ada dekat dia. Tadi beberapa kali mamak dengar sesemamak itu mengucapkan kata-kata yang tak pantas.

Mamak nelangsa mendengarnya. Seperti udah biasa, spontan, abis ngomong trus kertawa. Ya allah, padahal sebagai mamak, ibu, bunda, mande, emak, kita ini adalah madrasah pertama anak-anak kita. Bagaimana bisa berharap mendidik anak dengan baik, kalau dari mulut kita sendiri banyak keluar kalimat tidak pantas. Seharusnya sebagai ibu, kita bebenah, harus baik, harus soleha, harus cerdas, harus gesit. Tunjukkan pada anak-anak, kita layak jadi madrasah mereka, kita layak jadi panutan mereka, kita layak mendidik mereka. Menjadi ibu tanggung jawabnya dunia akhirat lho mak, iya dunia akhirat. Di hadapan Allah, apa nanti yang akan kita jawab ketika Allah bertanya, apa saja yang telah kita berikan, ilmu apa, ajaran apa, kebaikan apa, semua ditanyakan.

Jadi sebagai mamak, berkatalah yang baik, berdoa yang baik. Agar anak-anak kita pun menjadi anak yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada blog baru ini jadi semangat buat posting. Maklum manusia purba , orang-orang udah basi tapi aku baru mulai, selalu begitu..... Jadi semalam pagi2 aku stress berat. idupin laptop gak bisa.. Padahal baru dicas sampe penuh P adahal laptop ku baru Tuhan apa yang terjadi? dengan nafsunya aku bawa laptop ke tukang serpis. sekalian komplen masa laptop baru udah rusak. sampe disana, abang yang nyerpis laptopnya cute dan kelihatannya masih sangat brondong. abang cute :"Kenapa laptopnya BUK?" ahhhh, aku ibuk2? aku : "gak mau idup bang, padahal baru di cas semalam jadi gak mungkin abis batere." Si abang cute langsung nyari cas laptop terus ngecas laptop ku. lima menit kemudian dia coba idupin dan LAPTOPNYA IDUP. IDUP!!! Langsung malu dan ingin mengubur diri. tapi tetap jaga wibawa di depan abang cute. aku : "cuma abis batere ya bang? oh, mungkin karena semalam kerja sampe pagi, jadi baterenya gak kuat." cuih cuih cuih, kerja? yang ada juga ketiduran sampai pa

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak mempan

GAMBAR MAMAK

Semalam si kakak menggambar sesuatu di kertas bekas merk jaket. Dan pas udah selesai, taraaaaaaaa... Kata si kakak, "ini gambar bunda." Mamaknya sih ketawa, ngasi jempol. Dan si kakak mesem-mesem bangga dipuji mamaknya. Tapi sebenarnya dalam hati mamak bergejolak. Kenapa gambar mamak kaya gini, muka mamak dicoret-coret pulak. Maksudnya menggambarkan apa ini nak? Ditambah hidung mamak double gitu. Beserak-serak muka mamak yang ada dalam benak si kakak. Mungkin, ini teguran dari kakak dan Tuhan. Sebagai mamak, mamak masih berantakan dalam mendidik si kakak, gak bisa kasi contoh yang baik juga. Hobi ngomel dan marah-marah. Tiap dia mau ngomong disuruh diam. Sampai-sampai, si kakak tiap malam ngomong, "Bund, Pa, kakak haus." Mamak bapaknya yang flat ini ngomong, "minumlah kalau haus." "Kakak haus perhatian." Mamak sama bapak pandang-pandangan. Terus ketawa.  Padahal banyak makna pastinya dari kata-kata si kakak itu. Seja