Langsung ke konten utama

MAKUTA

Lagi trend banget sekarang artes-artes buat kueh label nama sendiri, walaupun dengar kabar yang berhembus mereka itu semua berada di bawah satu management walopun artisnya beda-beda, wallahualam. Jadi, di pekanbaru ada tiga kue artis, ozcar punya hito caesar, cassata punya denny cagur sama pekanbaru just cake nya melly goeslaw. Dari semua itu, mamak belum pernah nyoba satupun. Ada sih kemaren nyicipin ozcar dikiiiittt banget, itu juga dikasi sama teman kantor mamak, kalo beli sendiri belum pernah. Mahal.... mending mamak beli beras dapat 6 kilo. Emak-emak kan gitu, daripada beli bedak mending bayar uang sekolah anak, mamak jadi curhat.

Tapi rejeki memang gak berpintu ya, mamak belum pernah beli kue-kue lokal, tapi udah nyicipin yang interlokal, makuta punya laudya cintia bella (maap kalo ejaan namanya salah ya Bel). Jangan salah, mamak bukan rela dan ikhlas beli makuta dari bandung terus dikirim ke siak pake ongkir mahal-mahal, maap maap aja, itu bukan mamak banget. Mamak bisa mencicipi makuta itu karena Allah memberi kesempatan.

Di kantor mamak, ada sesekakak, sebut saja Mawar, kak Mawar ini buka usaha jastip, beli kue atau barang dari pekanbaru, dibawa ke siak, pemesannya tinggal bayar jastipnya aja. Suatu hari, ada yang pesan makuta dua kotak, satu cheese satu lagi cokelat. Karena kak Mawar ingin mengembangkan sayap lebih lebar dalam usaha jastipya, dia coba pesan makuta dari bandung, kirim pake jne ke siak, estimasi sampai 2 hari katanya. Ternyata 2 hari belum nyampe juga, hari ke 3, kak Mawar ada urusan ke pekanbaru, dia pesan sama staffnya, sebut saja bang MB (bukan murai batu), kak mawar bilang kalau makuta datang anterin ke customer nya. Okelah kata bang MB. Besoknya makuta nyampe di kantor, mamak telponlah kak Mawar, kata kak Mawar, buka kotaknya, kalo gak ancur kondisi paripurna, antarkan ke customernya. Ternyata, makuta cokelatnya berjamur sedikit, alhasil customer membatalkan pesanannya. Ini penampakan makuta kak Mawar, kelihatan jamur putih di ujung kiri, can see kan? 


Bang MB, mamak dan WW, berkerumun mengelilingi makuta berjamur sedikit itu, kami memutuskan untuk membuang jamur yang sedikit itu dan memakan bagian yang lain. Jamurnya sedikit, sayang kalo bagian lain dibuang juga. Alhamdulillah, akhirnya mamak, bang MB dan WW sukses memerawani makuta itu. Ternyata rasanya biasa saja ya, padahal bentuknya cantik, bikin napsu makan. Pas digigit, mamak kecewa. Tapi, apa karena dia sudah berjamur makanya rasanya berubah? Mamak gak tau juga, karena kan yang mamak makan makuta yang berjamur sedikit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUPPERWARE

Sumini ikut mengerumuni mba Lis, pedagang tupperware di TK Sekar, anaknya. Sejak ada mba Lis, wali murid di TK Sekar seakan berlomba, mengoleksi tupperware. Jangan sampai, koleksi tupperwareku kalah sama yang lain, batin Sumini.  "Ayo mba Sumini, ini bagus loh. Senwid kiper, ada botol minumnya sekalian, gambar kuda poni warna ping," mba Lis mulai promosi. Kebetulan cicilan tupperware Sumini memang sudah lunas. Jadi, apa salahnya ambil baru? "Apa mba Lis? Senwid kiper? Apa sih itu?" Tanya Sumini.  "Tempat bekal khusus buat senwid mba Sum," Sumini mengucapkan o panjang, padahal dalam hati dia bingung, senwid itu apa. İbu-ibu lain mulai menjatuhkan pilihan tupperware yang mereka inginkan. Sumini panas, dia juga harus beli, jangan kalah dengan yang lain. "Aku pesan senwid kipernya mba Lis. Sepuluh kali bayar ya," kata Sumini. Mba Lis mencatat pesanan Sumini, dan mengambilkan barangnya di mobil.  "Kalau sepuluh kali bayar, ga...

NGERUMPI PULANG NGAJI

Ngobrol sama si kakak akhir-akhir ini seperti ngomong sama anak smp. Entahlah. mamak juga heran, kenapa anak sekarang cepat dewasanya. Padahal, sekolah masih teka, baca belum bisa, makan aja masih disuapin, eek masih dicebokin, tapi kalo pola pikir, kalah anak sd. Cita-cita aja gak ngerti artinya, malah bahas pacaran. Ampun sama si kakak. Kakak tiap maghrib sampai isya di mesjid, ngaji sama sholat berjamaah. Pulang ngaji, dia suka cerita sama mamak. Ceritanya macam-macam. Mulai dari yang penting, kaya.... Kakak : "bund, cita-cita itu apa?" Mamak : "apa yang ingin kakak lakukan ketika sudah besar." Kakak : "oh gitu." Mamak dah yakin, pasti si kakak bahas masalah jadi kasir. Cita-cita abadi kakak dari masih kecil adalah jadi kasir di serba 6000, dengan tujuan supaya bisa bebas ambil mainan. Kakak : "jadi, kalau kita ingin jadi kasir itu cita-cita." Mamak : "iya kak." Kakak : "oohhh, kakak pikir ci...

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak me...