Langsung ke konten utama

PERBEDAAN PERILAKU INDIVIDU YANG MENGALAMI MASA TUMBUH KEMBANG PADA TAHUN 90an DAN TAHUN 2000an



Jangan terpesona dengan judul panjang di atas ya..... Bagi anak Psi yang lagi nyari judul skripsi, jangan terhasut oleh bisikan setan untuk mengambil judul itu. Dan jangan salah sangka, tulisan ini  jauh dari Validitas dan Reliabilitas. Gak pake alat ukur dan teori2 pendukung. Ini cuma tulisan biasa, biasa aja. Benar2 biasa.

Go.....

Pernah gak memperhatikan anak jaman sekarang? Mereka jauh lebih berani. Lebih cerdas. Lebih kritis. Gak ngerti juga apa sebabnya. Mungkin karena kemajuan tekhnologi sehingga informasi apapun bisa dengan mudah di update. Ato jangan2, akibat dari penggunaan bahan pengawet pada makanan, yang kita konsumsi jadi hormon2 anak sekarang bekerja dengan jauh lebih brutal. Wallahualam.....

Hari sabtu kemaren, aku janjian sama Indah. Jam 1 teng aku nyampe di rumahnya, ternyata dia belum pulang kerja. Aku tunggu sambil ngobrol sama papa mama Indah. Tiba2 aku dikagetin Dea, adek Indah paling kecil. Umur Dea kira2 7 tahunan gitu lah, aku gak tahu pasti. Si Dea ini centilnya luar biasa, genit aja bawaannya, udah ngerti pacar2an. Terus si Dea ketawa2 karena sukses ngagetin aku. Kerennya lagi, dia langsung ngomong gini....

"Tambah gendut aja...."
Hahahahaaa..... berani sekali anak ini. Kalo gak ada emak bapak nya di depan mata, udah aku masukin goni, bawa ke warung, tukar dengan teh botol sosro dingin. Demi menjaga sopan santun, aku ketawa dan jawab,

"Emangnya kakak pernah kurus De?"

Jawaban Dea,

"Kalo dikempesin bisa...."

Makin kurang ajar aja. Tapi aku tetap ketawa garing karena emak bapak Indah ikut ketawa. Ahhhh, orang tua jaman sekarang emang aneh ya. Tolong Indah, itu adek nya diajarin sopan santun, jangan cuma diajarin kasih makan kelinci aja. Waktu aku kecil dulu, jangankan ngomong gitu, ngeliat muka orang yang lebih besar aja bawaannya segan, malu terus pengen lari menjauh. Aku juga belum bisa bedain cowok cewek sebelum kelas 5 SD. Saat itu, semua teman sama, gak ada jarak kalo lagi main.

So, aku mau compare, antara anak yang mengalami masa tumbuh kembang di tahun 90-an dan 2000-an.

Subjek Perbandingan


Riandy Satria Putra (5 Agustus 1993)
 
 
 
  Nadita Khaira Ananda (7 Agustus 2009)
 

Jangan buru2 memvonis aku nepotisme ya karena pake subjek adek dan keponakan ku sendiri. Hal ini aku lakukan berdasarkan pemikiran yang matang, disertai dengan alasan yang jelas. Pertama, aku melihat langsung gimana mereka melewati masa tumbuh kembang. Kedua, mereka lahir di bulan yang sama, jadi mereka mempunyai banyak kesamaan karakter, secara keseluruhan Dita adalah versi cewek Andy waktu kecil, sama semua sifatnya. Dan yang ketiga, mereka punya lingkungan tinggal yang sama, keluarga nya sama, perlakuannya juga sama. Dita, cucu semata wayang yang sangat disayang oleh keluargaku dan keluarga ayahnya. Andy, anak bungsu cowok satu2nya, mendapat banyak perlakuan istimewa, terutama dari ibuku, ibarat kata, kalo mau makan dia tinggal mangap aja karena ibu yang menyiapkan semuanya. Andy dan Dita sama sifatnya, zodiaknya, karakternya, yang membedakan mereka hanya masa tumbuh kembangnya.  Aku gak akan membahas hal2 berat yang detail sampe teori2nya, ini cuma berdasarkan semua yang aku lihat. Mereka sama, tapi beda.
 
 
Andy 

Waktu kecil dulu, selalu minta ke mall tiap lebaran. Hari raya pertama, jam 9 pagi dia udah eksis nunggu Plaza Citra buka.

Andy mulai sadar kamera waktu SD, kelas 1 atau 2 gitu lah. Tiap difoto dia punya dua gaya original, tangan di pinggang atau tangan dilipat ke dada.

Aku gak pernah ngeliat Andy, dekat banget sama anak cewek, remaja cewek, tante2 cewek selama dia tumbuh kembang. Dia kenal cewek, kelas 2 SMP.

Andy mainnya waktu kecil dengan tetangga sekitar rumah, gak pernah jauh2. Pernah dia berhasil kabur ke rumah orang yang rumahnya cuma beda gang aja dengan rumahku, dia udah senang banget. Lompat2 main disana. Selain itu, dia berkeliaran di tempat2 yang terjangkau pandangan mata.

Ahem, si Andy waktu seumuran Dita, kalo mau boker bakalan menghilang. Gak ada kabar gak ada berita, Ibu udah panik nyariin ternyata dia boker di belakang kursi dengan malu2. Itu terjadi setiap kali dia boker.

Andy sampe sekarang pun, kalo sakit gak bilang2. Menunjukkan gejala aja, sampe ada yang sadar dan ngasih dia obat.

Ini buka rahasia, si Andy kalo beli baju, gak akan banyak permintaan. Kayanya, kelas 3 SMP dia baru ngerti pilih baju. Sampe detik ini, dia gak pernah beli underwear sendiri.... hehehehhe....
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

Dita

Dia tinggal di Siak, tiap ke Pekanbaru (paling kurang sebulan dua kali dia ke Pekanbaru), tujuan hidupnya cuma satu, ke Mall. Mall nya cuma mau antara Mall Ciputra atau Mall SKA.

Dita sangat narsis, jangan lihatkan kamera di depan mukanya, dia akan langsung berpose. Minta difoto, terus harus lihat hasilnya dan minta foto lagi. Gayanya macam2, tangan di pipi, tangan piss, peluk orang disebelahnya, pake jilbab, pake kacamata, lagi sholat, pake baju muslim, telanjang, lagi sisiran, kepala miring ke kanan, ke kiri, banyak banget. Kalo mau lihat langsung, datang aja ke rumah. Dalam rumah, penuh foto Dita, dia menguasai rumah ini lebih dari siapapun.

Dita dari umur dua tahun kurang, udah bisa mengklasifikasi cowok. Jangan harap dia mau digendong kalo cowoknya udah tua. Sama ayah ku aja dulu dia gak mau dekat2. Tapi kalo sama brondong keren, dia agresip. Overacting. Kalo dia lagi pake jilbab, terus kita bilang cantik, dia bakalan nyariin cowok ganteng dulu untuk memamerkan kecantikannya, kalo udah ketemu baru lah dia mau lepas. Waktu dia jatuh, dibantu ibunya berdiri, terus dia ngeliat Om Putra nya (adek ipar kak Kiki) yang ganteng datang, Dita akan menjatuhkan diri lagi supaya Om Putra yang bantuin dia berdiri. 


Dita akan jadi anak kecil paling menjengkelkan kalo dia di rumah aja seharian. Jam terbangnya tinggi, udah sampe kemana2. Apalagi kalo abis mandi, rumah bakalan hancur dibuatnya kalo gak dibawa jalan2. Dita gak level maen pistol2an, dia cuma mau ke Mall, Mall dan Mall.....

Dita gak ada segan2 boker dimanapun dia mau boker. Di mall juga kalo dia mau dia bakalan boker. 

Dita tahu kalo ada yang gak enak ma badannya. Dia akan bilang ke Ibunya, "Bu, Dita demam, minta obat." Hebat kan? Ini anak keturunan Einsten kali ya......

Kalo niat belikan baju untuk Dita, siap2 mengorbankan diri sendiri. Waktu seharian habis karena Dita akan memilih semua baju yang dia suka, mencoba semua sendal yang menarik menurutnya. Jangan harap dia mau kalo baju yang dibeli gak sesuai dengan yang dia pilih.

___________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________

Yah itu cuma perbedaan kecil aja. Pada dasarnya sama aja, tapi yang membedakan adalah perilaku yang dimunculkan. Dita relatif lebih cerdas, lebih berani, lebih kritis.

Dita sayang banget sama Andy, tapi Andy sering mengabaikan Dita. Walopun Dita udah bermanja2 sambil nari bugil didepannya, Andy tetap diam. Kalo lagi jalan, Dita sering pilih duduk di belakang, dekat Andy. Dia main sendiri, Andy sibuk dengan henpon. Dita gak perduli, yang penting dia bisa dekat2 Om nya yang ganteng itu. Mereka cocok mungkin ya, Dita nya ramah tamah, Andy nya diam dingin.

Persamaan mereka juga ada. Sama2 sok berani. Dita bakalan berani melakukan tindak kekerasan pada anak yang kelihatan lemah dari dia, tapi kalo sama yang lebih besar, dia gak berkutik untuk membalas. Andy, kalo dirumah kaya raja hutan, di TK dia pernah gigit anak orang, tapi di SD, dia nangis2 pulang karena dipukul sama teman sekolahnya. Saat itu, bang Isap, abang sepupu yang tinggal di rumah, menyarankan Andy untuk ngelempar temannya pake batu.Keras kepalanya juga sama. Gak mau dibilangin, bandel gak jelas. Tapi mudah2an aja kalo udah besar Dita baik kaya Andy, gak aneh2,walopun banyak minta tapi gak pernah mengecewakan keluarga dengan terjerat pergaulan gak jelas.




Komentar

  1. nan. jangan buka aibku disini #GAMPAR. huahahahha. tapi keren ih ih ih.

    BalasHapus
  2. Hahaha, gak tau mau ngomong apa?? Salam bt Ibu kalian aja dah... *naikojek*

    BalasHapus
  3. folo my blog kak.... http://www.wasoddiqi.blogspot.com/

    BalasHapus
  4. wkwkwkwkwkwkwkwk... ketahuan belangnya lo ndy.. hahai....

    BalasHapus
  5. salam kenal...bulan lahir mereka sama ama keponakan kesayangan ku keknya sifatnya gak jauh beda....tambah kangen aja ma keponakan..salam aja buat Naditanya kek model y

    BalasHapus
  6. ajiibb bner.. anak umur 2 tahun dah bisa macem2 gt..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada blog baru ini jadi semangat buat posting. Maklum manusia purba , orang-orang udah basi tapi aku baru mulai, selalu begitu..... Jadi semalam pagi2 aku stress berat. idupin laptop gak bisa.. Padahal baru dicas sampe penuh P adahal laptop ku baru Tuhan apa yang terjadi? dengan nafsunya aku bawa laptop ke tukang serpis. sekalian komplen masa laptop baru udah rusak. sampe disana, abang yang nyerpis laptopnya cute dan kelihatannya masih sangat brondong. abang cute :"Kenapa laptopnya BUK?" ahhhh, aku ibuk2? aku : "gak mau idup bang, padahal baru di cas semalam jadi gak mungkin abis batere." Si abang cute langsung nyari cas laptop terus ngecas laptop ku. lima menit kemudian dia coba idupin dan LAPTOPNYA IDUP. IDUP!!! Langsung malu dan ingin mengubur diri. tapi tetap jaga wibawa di depan abang cute. aku : "cuma abis batere ya bang? oh, mungkin karena semalam kerja sampe pagi, jadi baterenya gak kuat." cuih cuih cuih, kerja? yang ada juga ketiduran sampai pa

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak mempan

GAMBAR MAMAK

Semalam si kakak menggambar sesuatu di kertas bekas merk jaket. Dan pas udah selesai, taraaaaaaaa... Kata si kakak, "ini gambar bunda." Mamaknya sih ketawa, ngasi jempol. Dan si kakak mesem-mesem bangga dipuji mamaknya. Tapi sebenarnya dalam hati mamak bergejolak. Kenapa gambar mamak kaya gini, muka mamak dicoret-coret pulak. Maksudnya menggambarkan apa ini nak? Ditambah hidung mamak double gitu. Beserak-serak muka mamak yang ada dalam benak si kakak. Mungkin, ini teguran dari kakak dan Tuhan. Sebagai mamak, mamak masih berantakan dalam mendidik si kakak, gak bisa kasi contoh yang baik juga. Hobi ngomel dan marah-marah. Tiap dia mau ngomong disuruh diam. Sampai-sampai, si kakak tiap malam ngomong, "Bund, Pa, kakak haus." Mamak bapaknya yang flat ini ngomong, "minumlah kalau haus." "Kakak haus perhatian." Mamak sama bapak pandang-pandangan. Terus ketawa.  Padahal banyak makna pastinya dari kata-kata si kakak itu. Seja