Langsung ke konten utama

C I N T A

Cinta adalah kata yang selalu diukir oleh pujangga
Cinta ada di mana-mana
Cinta bisa dirasakan kapan saja
Saat terluka atau tertawa
Saat bahagia atau derita

Kita adalah manusia yang selalu ingin hidup dikelilingi cinta
Hubungan dimulai atas nama cinta
Kemudian berlanjut ke tahap yang lebih serius karena cinta
Seandainya berakhir pun, cinta juga lah penyebabnya

Cinta.... cinta.... cinta......
Kata yang tak pernah habis terucap
Kadang bersuara mesra
Namun kadang terdengar menakutkan

Saat berikrar sehidup semati atas nama cinta
Saat pertama kali melangkah ke gerbang pernikahan
Saat mulai menapaki kehidupan yang sebenarnya

Cinta saja tak cukup untuk bertahan....


Banyak hal yang akan menggerus rasa cinta secara perlahan
Banyak perbedaan yang akan menumbuhkan kebencian

Akhirnya terpaksa bertahan bersama, tanpa cinta
Atau malah terpisah karena tak ada lagi cinta

Cinta, suatu rasa yang bisa saja setajam pisau
Namun pada suatu masa, selembut salju

Kadang pahit seperti jamu
Kadang bisa semanis madu


Cinta itu tergantung kita

Sungguh, saat dia mulai mekar berikan pupuk dan air
Agar dia tumbuh subur, indah dan wangi
Ketika cinta terasa sangat indah, jagalah dia
Kita yang harus menjaga agar cinta tidak layu dan membusuk

Hubungan dua anak manusia yang berdiri atas nama cinta
adalah keterikatan yang sangat rentan
Rentan akan godaan, rentan akan kebencian, rentan akan perpisahan

Sekali lagi,
Saat masa-masa berat datang
Saat amarah membakar
Pejamkan mata sejenak
Ukirlah wajah "sang cinta" dalam benak kita
Ukirlah senyuman di bibirnya
Dan ukir pula tangisan di matanya
Ingatlah saat terbaik bersama "sang cinta"
Saat pertama kali hati kita disentuhnya
Saat pertama kali tangan kita digenggamnya
Saat pertama kali kita lebur dalam pelukannya

Jika hati yang panas belum terasa dingin

Ambil nafas sejenak, pejamkan mata dengan tenang
Ingatlah, saat kita menyakitinya
Saat dia menangis karena kita
Saat dia berkorban untuk kita
Saat dia menyerahkan apapun yang dia punya demi melihat seulas senyum di wajah kita
Saat dia terbakar terik nya matahari demi memenuhi keinginan kita
Saat dia membeku dihembus angin malam  demi menepati janji pada kita

Saat kita,
Menyebabkan peluhnya menetes,
Menyebabkan hatinya menangis
Menyebabkan tubuhnya terluka
Menyebabkan waktunya tak lagi cukup untuk dirinya sendiri

Apakah kita sudah lupa....
Saat sakit dia ikhlas merawat kita
Saat lelah dia memijit pelan bahu kita
Saat sedih dia mengusap luka hati kita

Ingat kah masa saat dia membuat kita tertawa?
Ingat kah masa saat dia menuruti apapun keinginan kita?
Ingat kah masa saat dia tersenyum dalam bahagia kita,
menangis dalam kesedihan kita, mengerti semua yang kita rasakan.

Cinta itu bunga
Perlu pupuk dan air untuk hidup
Kemudian tumbuh, berkembang dengan indah
Saat kita mulai lupa menyiramnya
Jangan berharap pada sang hujan
Saat kita mulai malas memberikan pupuk padanya
Jangan biarkan ada orang lain yang akan melakukannya

Cinta antara kau dan aku
Kau dan dia
Dia dan mereka
Mereka dan kita
Kita dan kami
Kami dan kau
Cinta yang harus selalu dijaga
Mungkin cinta tak kan selamanya tumbuh subur
Saat dia mulai layu, bergegaslah beri pupuk agar dia tak mati
Saat dia telah kering, segeralah beri air agar dia segar kembali
Namun saat dia terlanjur mati,
Jangan tergesa mengganti dengan "cinta" yang lain,
Rawatlah kembali bunga yang sama
Jangan memaksa untuk bisa indah seperti sebelumnya
Namun, tetap saja bisa membuat kita bahagia saat melihatnya, 
Nyaman bila berada di sisinya,
Bangga karena dapat menjaganya,
Dan bahagia karena telah memilikinya.

Jangan pernah lepaskan "sang cinta" yang telah kita genggam
Biarkan dia merasa lapang dalam genggaman kita
Biarkan dia dengan dirinya
Dan kita dengan diri kita

Saat dia berbuat salah sekali,
Pastikan seribu kebaikannya tersimpan rapi dalam memory kita
Ingat lah itu, agar kita bisa tetap menatapnya dengan senyuman.


CINTA ITU BERBAGI, CINTA ITU TOLERANSI, CINTA ITU MATERI

BUKAN HANYA SEKEDAR MEMINTA, BUKAN HANYA SEKEDAR MEMBERI, DAN BUKAN HANYA SEKEDAR NAFSU BADANI

Saat kita tersesat di tengah hutan rimba. Mungkin kita perlu kompas untuk menunjukkan arah. Mungkin kita perlu makan untuk tetap bertahan hidup. Mungkin kita perlu alat komunikasi untuk meminta pertolongan. Mungkin semuanya ada. Tapi  yang terpenting, kita perlu "sang cinta" untuk menjadi terang dalam kegelapan yang kita rasakan. Untuk menjadi cahaya yang membantu kita mencari jalan keluar. Dan yang menjadi udara untuk menyambung nafas hidup kita.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada blog baru ini jadi semangat buat posting. Maklum manusia purba , orang-orang udah basi tapi aku baru mulai, selalu begitu..... Jadi semalam pagi2 aku stress berat. idupin laptop gak bisa.. Padahal baru dicas sampe penuh P adahal laptop ku baru Tuhan apa yang terjadi? dengan nafsunya aku bawa laptop ke tukang serpis. sekalian komplen masa laptop baru udah rusak. sampe disana, abang yang nyerpis laptopnya cute dan kelihatannya masih sangat brondong. abang cute :"Kenapa laptopnya BUK?" ahhhh, aku ibuk2? aku : "gak mau idup bang, padahal baru di cas semalam jadi gak mungkin abis batere." Si abang cute langsung nyari cas laptop terus ngecas laptop ku. lima menit kemudian dia coba idupin dan LAPTOPNYA IDUP. IDUP!!! Langsung malu dan ingin mengubur diri. tapi tetap jaga wibawa di depan abang cute. aku : "cuma abis batere ya bang? oh, mungkin karena semalam kerja sampe pagi, jadi baterenya gak kuat." cuih cuih cuih, kerja? yang ada juga ketiduran sampai pa

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak mempan

GAMBAR MAMAK

Semalam si kakak menggambar sesuatu di kertas bekas merk jaket. Dan pas udah selesai, taraaaaaaaa... Kata si kakak, "ini gambar bunda." Mamaknya sih ketawa, ngasi jempol. Dan si kakak mesem-mesem bangga dipuji mamaknya. Tapi sebenarnya dalam hati mamak bergejolak. Kenapa gambar mamak kaya gini, muka mamak dicoret-coret pulak. Maksudnya menggambarkan apa ini nak? Ditambah hidung mamak double gitu. Beserak-serak muka mamak yang ada dalam benak si kakak. Mungkin, ini teguran dari kakak dan Tuhan. Sebagai mamak, mamak masih berantakan dalam mendidik si kakak, gak bisa kasi contoh yang baik juga. Hobi ngomel dan marah-marah. Tiap dia mau ngomong disuruh diam. Sampai-sampai, si kakak tiap malam ngomong, "Bund, Pa, kakak haus." Mamak bapaknya yang flat ini ngomong, "minumlah kalau haus." "Kakak haus perhatian." Mamak sama bapak pandang-pandangan. Terus ketawa.  Padahal banyak makna pastinya dari kata-kata si kakak itu. Seja