Perempuan itu memang diciptakan dengan stok sabar dan maaf yang sangat banyak. Terutama sama suami. Banyak kasus mamak lihat, seumur pernikahan suaminya nyakitin istri, tapi pas suaminya tua dan sakit-sakitan, si istri ngerawat tanpa mengingat luka yang udh jadi tukak dalam hati.
Begitulah perempuan. Walaupun seluruh tubuhnya adalah dosa, tapi tetap dalam hatinya tersimpan banyak cahaya kebaikan, eaakk, ini mamak ngelanturnya kejauhan.
Tapi kenapa ya kebanyakan perempuan ini mudah memaafkan laki-laki. Mamak pernah sangat marah sama si bapak, betul-betul marah. Penyebabnya ada beberapa hal. Tapi mamak sampai nangis menderita, sedih luar biasa (yang menurut bapak ini lebay). Dan biasalah si bapak kan, mana ada perduli bini nya sedih, dia tetap sibuk dengan kegiatannya. Tapi ya dia nyadarlah mamak marah. Ciri khas mamak kalo marah adalah kalau ditanya gak mau jawab, cuma ha ho aja, sama gak mau liat muka si bapak. Kalau udah kek gitu, bapak tau mamak pasti marah.
Pas mamak marah, bapak biasanya diam aja, gak ngerayu, gak ngebujuk. Tetap ajak ngomong kek gak ada kejadian. Nanya macam-macam, walaupun cuma mamak jawab ha ho ha ho.
Abis sholat isya, mamak masih marah. Tapi bapak tau, kartu as biniknya ini.
"Bund, mau gorengan apa roti bakar?"
Mamak mikir, "keduanya pak."
"Oke."
Dan setelah dua makanan itu tersaji di muka mamak, mamak gak marah lagi sama si bapak. Ngejawab gak ha ho lagi, dan udah ketawa mendengar lawakan garing bapak. Murahan sekali saya? Karena gorengan dan roti bakar setitik, rusak ngambek seharian.
Jadi gitu, gak perlu emas permata buat ngebujuk mamak-mamak, cukup perhatian kecil, seperti makanan mungkin atau melebihkan uang belanja sedikit, udah tenanglah hatinya, hilang marahnya dan muncul lagi senyumnya. Harga perempuan itu 'murah' bagi suaminya. Perempuan gak pernah minta yang muluk. Cukup suami mendengarkan sambil melihat matanya (meletakkan gadgetnya) itu udah mahal bagi perempuan.
Posting sambil ngantri ambil rapor si kakak. Yang paling bikin sedih adalah, kursi yang disediakan untuk mamak-mamak selevel dengan kursi yang dipakai anak teka, yang berat badannya rata-rata cuma 20 kg.
Apakah mamak harus diet?
Komentar
Posting Komentar