Siang-siang, pas mamak mau jemput anak bayi ke tpa, dimana kondisinya mamak sendirian di rumah ataupun di lingkungam dekat rumah mamak. Fyi, kontrakan mamak ini gang kecil, kelilingnya semak, dan depannya adalah halaman belakang rumah orang. Tetangga sebelah mamak adalah suami istri yang baru nikah, sebelahnya lagi rumah kosong. Tetangga mamak cuma dua rumah, yang lain tanah kosong semua. Bisa dibayangin kan? Oke next...
Mamak sendirian di rumah, si kakak masih titip di rumah ibu, anak bayi titip di tpa. Mamak pulang beberes rumah, sholat, makan baru jemput anak-anak.
Baru keluar dari rumah, ada suara,
"Bunda."
Suaranya cempreng, tapi mirip suara kakak. Dalam otak mamak, apa si kakak pulang jalan kaki karena mamak kelamaan jemput. Ngeliat sekeliling, gak ada tanda-tanda si kakak muncul. Mamak penasaran, ngeliat ke arah rumah kosong. İni sebenarnya rumahnya teman mamak, tapi belum dihuni karena belum finishing keknya. Pas ngeliat ke sana, mamak disapa lagi.
"Halo."
Suara yang sama, nada yang sama, arah suara sama. Suara tanpa wujud. Ramah tamah pulak, sampai dua kali manggil.
Eh, ini siang loh, masih siang. Anak kecil siang-siang bobo.
Mamak pergi, menahan bulu kuduk, supaya gak berdiri.
Komentar
Posting Komentar