Langsung ke konten utama

PERSAHABATAN ITU SEDERHANA

Sahabatku bilang,

Persahabatan itu sederhana. 
Mungkin sesederhana embun yang menetesi daun di pagi hari, atau sesederhana bunga yang merelakan madunya dihisap oleh lebah kapan saja.

Persahabatan itu sederhana. Hanya masalah kejujuran. Saat ingin marah, saat ingin menangis, saat ingin berbagi duka, bahkan saat berkhianat pun, jujur saja pada sahabatmu. Biarkan dia memilih, persahabatan atau pengkhianatan itu yang akan disimpan dalam Long Term memory nya.

Sesederhana sebuah maaf. Ketika hati tersakiti, untuk apa diperpanjang masalah yang ada. Obati saja dengan mengingat tahun yang telah dilewati bersama. Seperti penghapus yang menghapus kesalahan pensil. Begitulah seharusnya persahabatan itu. Saling menutupi kekurangan, menghapus kesalahan. Meniadakan khilaf yang kecil. 

Aku, dan sahabatku. Bukan orang yang sama. Tapi kami tahu, hati kami bertaut dalam satu wadah persahabatan yang tulus. Tak banyak waktu yang kami lewati bersama. Namun saat gundah, gelisah, sedih,  marah atau bahagia, kami tahu kami ada untuk satu dan yang lainnya. Kami pun tahu, saat kami saling menyakiti, bukan permusuhan yang akan menyelesaikan semuanya, tapi kesabaran dan kesadaran bahwa kami sedang berada dalam "masa-masa gelap". Belum bisa untuk saling menerangi. 

Aku bukan siapa-siapa. Sahabatku pun hanya orang biasa. Kami hanya orang-orang yang sangat biasa. Yang saling menopang untuk tetap bisa berjalan, yang saling merangkul saat menemukan kesulitan, yang saling memaafkan saat ada kekhilafan. Hanya begitu saja kami. Mungkin orang tak mengenal kami, tak menyadari akan kehadiran kami. Siapa yang perduli. Saat kami tahu kemana kami harus berlari saat kesendirian tak lagi mampu menyelesaikan masalah yang ada, semua pendapat orang lain tak lagi berarti.

Aku dan sahabatku hanya manusia yang sederhana. Justru karena itulah, persahabatan yang terjalin pun persahabatan yang sederhana. Saat jarak dan waktu bukan masalah untuk saling menyanyangi, saat luka yang ada tak menjadi alasan untuk saling benci, saat memaafkan merupakan solusi untuk semua masalah yang ada, saat kejujuran menjadi tiang kokohnya hubungan, saat setiap kesalahan yang terjadi bisa ditoleransi dalam bentuk dukungan sepenuh hati. 


Dan sekarang, aku sangat berterimakasih pada Tuhan, yang telah mengirimkan sahabat-sahabat terbaik dalam hidupku, yang mengerti akan semua kekuranganku, yang bisa menyimpan semua rahasiaku, dan mempercayakan rahasianya padaku.  Terimakasih karena kalian tak pernah "meremove" ku dari kehidupan kalian bahkan ketika aku melakukan kesalahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUPPERWARE

Sumini ikut mengerumuni mba Lis, pedagang tupperware di TK Sekar, anaknya. Sejak ada mba Lis, wali murid di TK Sekar seakan berlomba, mengoleksi tupperware. Jangan sampai, koleksi tupperwareku kalah sama yang lain, batin Sumini.  "Ayo mba Sumini, ini bagus loh. Senwid kiper, ada botol minumnya sekalian, gambar kuda poni warna ping," mba Lis mulai promosi. Kebetulan cicilan tupperware Sumini memang sudah lunas. Jadi, apa salahnya ambil baru? "Apa mba Lis? Senwid kiper? Apa sih itu?" Tanya Sumini.  "Tempat bekal khusus buat senwid mba Sum," Sumini mengucapkan o panjang, padahal dalam hati dia bingung, senwid itu apa. İbu-ibu lain mulai menjatuhkan pilihan tupperware yang mereka inginkan. Sumini panas, dia juga harus beli, jangan kalah dengan yang lain. "Aku pesan senwid kipernya mba Lis. Sepuluh kali bayar ya," kata Sumini. Mba Lis mencatat pesanan Sumini, dan mengambilkan barangnya di mobil.  "Kalau sepuluh kali bayar, ga...

NGERUMPI PULANG NGAJI

Ngobrol sama si kakak akhir-akhir ini seperti ngomong sama anak smp. Entahlah. mamak juga heran, kenapa anak sekarang cepat dewasanya. Padahal, sekolah masih teka, baca belum bisa, makan aja masih disuapin, eek masih dicebokin, tapi kalo pola pikir, kalah anak sd. Cita-cita aja gak ngerti artinya, malah bahas pacaran. Ampun sama si kakak. Kakak tiap maghrib sampai isya di mesjid, ngaji sama sholat berjamaah. Pulang ngaji, dia suka cerita sama mamak. Ceritanya macam-macam. Mulai dari yang penting, kaya.... Kakak : "bund, cita-cita itu apa?" Mamak : "apa yang ingin kakak lakukan ketika sudah besar." Kakak : "oh gitu." Mamak dah yakin, pasti si kakak bahas masalah jadi kasir. Cita-cita abadi kakak dari masih kecil adalah jadi kasir di serba 6000, dengan tujuan supaya bisa bebas ambil mainan. Kakak : "jadi, kalau kita ingin jadi kasir itu cita-cita." Mamak : "iya kak." Kakak : "oohhh, kakak pikir ci...

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak me...