Sebagai orang yang bergelut di dunia marketing, si bapak ini punya kemampuan adaptasi yang baik. Hampir 3 tahun hijrah ke siak, teman mamak cuma si ibu aja, kecuali di kantor, teman mamak ada dua, ww dan bang mb. Dunia mamak sesempit itu. Beda sama si bapak. Pergi kondangan, ke tempat temannya bapak, jenguk orang abis lahiran, istrinya teman bapak, semua kegiatan di luar rumah adalah kegiatan yang berkaitan dengan si bapak dan kawan-kawannya.
Prinsip si bapak adalah, 'gak ada kawan dan lawan yang abadi dalam bisnis.' Jadi si bapak kalau lagi 'jualan' kek lagu malaysia, manis di bibir memutar kata. So sweet banget. Sama semua orang, baik rekan maupun saingan. Beda kalo lagi ngomong sama mamak, pait *curhat. Bagi orang yang gak tau mungkin heran kalau bapak lagi nelpon, menggaleh. Sama orang minang, pake bahasa minang, sama orang jawa, pake bahasa jawa, sama orang sunda, pake bahasa sunda. Lidah si bapak melebur sama 3 bahasa itu, gak ada canggung-canggungnya kalau ngomong. Sampai pernah tetangga mamak nanya,
Tetangga : "Si abang orang pariaman ya kak?"
Mamak : "Gak, orang jawa."
Tetangga : "Masa iya kak? Fasih bahasa minangnya."
Belum lagi rayuan pulau kelapanya. Kadang mamak pengen nutup kuping dengar beliau ngomong,
"Assalamualaikum sayang," atau "apa manis?" Kalo gak, "ada apa kakakku yang cantik." Itu jargon-jargonnya yang fenomenal. Palsu sekali si bapak. Karena itu semua cuma lip service aja. Kata si bapak,
"Itu namanya speak market bund."
Jadi speak market itu kalo cek di google artinya berbicara pasar. Tapi secara makna *apasihmak itu sama kek skill tinggi saat ngomong. Ilmu nipu kalo mamak bilang. Yang menurut bapak ilmu tingkat tinggi yang hanya bisa didapat dari tempaan hidup yang sulit dan keras.
Wajarlah si bapak jadi marketing hebat kan. Speak marketnya dewa. Kalimat pahit kalo dia yang ngomong jadi manis. Kalimat dusta orang percaya, hahahaha. Cuma sama istrinya aja kata-katanya selalu jujur, gak ada menerapkan ilmu speak market pas ngobrol sama istrinya. İtulah napa mamak susah mup on dari bapak, selalu jujur kalo ngomong, susah nyari yang kek gitu lagi. Walopun kadang jujurnya menorehkan luka. Terutama jujur masalah fisik,
"Bund, kok mukanya kaya kulit jeruk." Oh Tuhan, itu kalo wanita lain dikatain kaya gitu, langsung bapak disiram pake comberan kali ya. Setiap lihat kulit jeruk mamak jadi simpati. Ngerasa sama gitulah. Kek sodara.
Point of view dari postingan kali ini adalah, punya speak market yang handal itu perlu belajar lama, gak kaya mi instan seduh 5 menit langsung jadi. Penting bagi kita untuk punya speak market yang baik, agar dapat beradaptasi di lingkungan manapun kita berada. Dilempar ke kandang singa bisa mengaum, di letak di kandang kambing bisa mengembik.
Penting banget mak topik postingannya? Gak sih kayanya.
Penting banget mak topik postingannya? Gak sih kayanya.
Komentar
Posting Komentar