İni bukan tentang lagu yovie nuno yang judulnya menjaga hati. İni tentang kepergian bapak (lagi) yang cuma 3 hari tapi membuat mamak berada dalam situasi yang cukup rumit.
Kepergian bapak disambut dengan mencretnya anak bayi. Mau subuh, tengah malam, siang bolong, anak bayi gak perduli, dia tetap mencret. Gak mikirin mamak ngantuk mesti nyebokin jam 2 malam, dan masih ngantuk juga pas nyebokin jam 4 pagi. Dan bapak tetap pergi. Bagaimana lagikan, namanya tugas negara. Pas bapak pergi, besoknya si kakak yang muntah-muntah. Jam 2 subuh juga. Mamak ngantuk anak-anak, hikz.
Dan yang lebih membuat mamak seteres adalah, mamak harus menjaga perasaan kakak yang ditinggal 'pawang'nya supaya gak nangis, gak rewel dan gak drama malam-malam. Udahlah si kakak muntah-muntah, kalau ditambah drama nangis sampai subuh, mamak gak sanggup. Biarlah mamak mengalah, menuruti perkataan kakak, merendahkan volume suara walopun lagi kesal, dan merespon semua pertanyaan dan pernyataannya, meskipun itu diluar akal sehat.
Belum anak bayi, yang mencret gak ilang-ilang. Sehari sampai tiga kali, syedih mamak. Gak ada teman berbagi derita di saat-saat kek gini. Anak kecil juga harus mamak jaga moodnya, supaya gak kepikiran jalan-jalan, gak mewek dan gak minta-minta nelpon bapaknya.
Menjaga perasaan kakak agar gak drop, menjaga mood anak bayi biar gak down, membuat mamak depresi, dan keknya mamak perlu kopi.
Komentar
Posting Komentar