Sejak menjadi warga Siak, moment pulang ke pekanbaru adalah moment yang membahagiakan bagi mamak. Tiap pulang ke pekanbaru, mamak nebeng mobil ibu aka kakaknya mamak, anak-anak biasanya manggil beliau ibu.
Pergi ke Pekanbaru yang jaraknya kurang lebih 2 jam dari Siak tentu hal biasa bagi keluarga lain, tapi tidak bagi kami. Bawa dua anak gadis, si kakak dan kakak sepupu, ditambah anak bayi, tentu persiapannya harus matang. Jangan tanya gimana persiapan mamak, mamak cuma bawa baju yang ngepas, sesuai dengan itungan harinya. Kalo 2 hari di sana, berarti anak-anak bawa baju masing-masing 4 buah, dan mamak cukup bawa dua daster saja. Mamak mengandalkan persiapan yang matang pada sosok ibu. Kalo sedang dalam perjalanan jauh, ibu menjelma seperti doraemon, semua ada di kresek ibu. Mulai dari cheetos, chitato, lays, biskuit cokelat, wafer, nasi beserta lauk pauk, keripik cabe, air mineral, sampai-sampai ibu bawa mangga untuk cemilan anak bayi. Sangat sempurna.
Apakah itu semua cukup? Bagi mamak tentu saja cukup. Tapi tidak bagi si kakak dan kakak sepupu. Mereka itu kek robot kalo dijalan, baterenya adalah jajan. Biasanya, kami berhenti makan di Maredan. Tapi berhubung menu yang mereka pilih di sana hanya indomi goreng, maka kami memutuskan untuk gak berhenti di sana lagi. Gantinya jajan di alfamart simpang maredan. Pas udah keluar maredan, mau masuk pekanbaru, ada alfamart. Disitulah kakak dan kakak sepupu ngecas batere. Yang dibeli gak jauh-jauh dari es krim woles.
Jangan tanya gimana kotornya mobil ibu kalo udah pulang lagi ke siak. Semua remah jajanan lengkap. Siapa yang mau bersihin? Ya itu urusan ibu. Mamak kan cuma numpang, nyampe di siak lagi, ya syudah, mamak pulang (ketawa setan)
Komentar
Posting Komentar