Sahabatku bilang,
Persahabatan itu sederhana.
Mungkin sesederhana embun yang menetesi daun di pagi hari, atau sesederhana bunga yang merelakan madunya dihisap oleh lebah kapan saja.
Persahabatan itu sederhana. Hanya masalah kejujuran. Saat ingin marah, saat ingin menangis, saat ingin berbagi duka, bahkan saat berkhianat pun, jujur saja pada sahabatmu. Biarkan dia memilih, persahabatan atau pengkhianatan itu yang akan disimpan dalam Long Term memory nya.
Sesederhana sebuah maaf. Ketika hati tersakiti, untuk apa diperpanjang masalah yang ada. Obati saja dengan mengingat tahun yang telah dilewati bersama. Seperti penghapus yang menghapus kesalahan pensil. Begitulah seharusnya persahabatan itu. Saling menutupi kekurangan, menghapus kesalahan. Meniadakan khilaf yang kecil.
Aku, dan sahabatku. Bukan orang yang sama. Tapi kami tahu, hati kami bertaut dalam satu wadah persahabatan yang tulus. Tak banyak waktu yang kami lewati bersama. Namun saat gundah, gelisah, sedih, marah atau bahagia, kami tahu kami ada untuk satu dan yang lainnya. Kami pun tahu, saat kami saling menyakiti, bukan permusuhan yang akan menyelesaikan semuanya, tapi kesabaran dan kesadaran bahwa kami sedang berada dalam "masa-masa gelap". Belum bisa untuk saling menerangi.
Aku bukan siapa-siapa. Sahabatku pun hanya orang biasa. Kami hanya orang-orang yang sangat biasa. Yang saling menopang untuk tetap bisa berjalan, yang saling merangkul saat menemukan kesulitan, yang saling memaafkan saat ada kekhilafan. Hanya begitu saja kami. Mungkin orang tak mengenal kami, tak menyadari akan kehadiran kami. Siapa yang perduli. Saat kami tahu kemana kami harus berlari saat kesendirian tak lagi mampu menyelesaikan masalah yang ada, semua pendapat orang lain tak lagi berarti.
Aku dan sahabatku hanya manusia yang sederhana. Justru karena itulah, persahabatan yang terjalin pun persahabatan yang sederhana. Saat jarak dan waktu bukan masalah untuk saling menyanyangi, saat luka yang ada tak menjadi alasan untuk saling benci, saat memaafkan merupakan solusi untuk semua masalah yang ada, saat kejujuran menjadi tiang kokohnya hubungan, saat setiap kesalahan yang terjadi bisa ditoleransi dalam bentuk dukungan sepenuh hati.
Dan sekarang, aku sangat berterimakasih pada Tuhan, yang telah mengirimkan sahabat-sahabat terbaik dalam hidupku, yang mengerti akan semua kekuranganku, yang bisa menyimpan semua rahasiaku, dan mempercayakan rahasianya padaku. Terimakasih karena kalian tak pernah "meremove" ku dari kehidupan kalian bahkan ketika aku melakukan kesalahan.
Aku dan sahabatku hanya manusia yang sederhana. Justru karena itulah, persahabatan yang terjalin pun persahabatan yang sederhana. Saat jarak dan waktu bukan masalah untuk saling menyanyangi, saat luka yang ada tak menjadi alasan untuk saling benci, saat memaafkan merupakan solusi untuk semua masalah yang ada, saat kejujuran menjadi tiang kokohnya hubungan, saat setiap kesalahan yang terjadi bisa ditoleransi dalam bentuk dukungan sepenuh hati.
Dan sekarang, aku sangat berterimakasih pada Tuhan, yang telah mengirimkan sahabat-sahabat terbaik dalam hidupku, yang mengerti akan semua kekuranganku, yang bisa menyimpan semua rahasiaku, dan mempercayakan rahasianya padaku. Terimakasih karena kalian tak pernah "meremove" ku dari kehidupan kalian bahkan ketika aku melakukan kesalahan.
Komentar
Posting Komentar