Langsung ke konten utama

KESALAHAN FATAL (LAGI!!!!)





Kesendirian itu menyedihkan, menyesatkan dan kadang meninggalkan bekas yang berakibat fatal. Begitu juga kesendirian yang aku alami selama 4 hari kemarin. Homemaid ku, Kak Rina tidur sama keluarganya di hotel, sebenarnya aku cukup bahagia, karena tiap pagi aku datang mengunjungi mereka  dengan rasa lapar, dan ikut sarapan sempurna di sana. Tapi, di hari kedua home alone, aku bangun terlalu pagi. Selesai beresin rumah, tetap aja masih pagi, gak mungkin jam 6 pagi aku muncul ke sana, sangat memalukan kalo itu terjadi. Maka aku pun duduk di dekat parit belakang rumah. Kesendirian memunculkan banyak ide di kepalaku untuk melakukan sesuatu.

Ritual Pertama : Menggunting kuku tangan.

Ritual Kedua : Memandang kuku kaki, dan memutuskan belum layak untuk di eksekusi.

Rituan Ketiga : Masuk kamar dan menyisir rambut, mengamati poni yang udah terlalu panjang.

Ritual selanjutnya, dengan penuh birahi, mengambil gunting, kaca hadiah kawinan dan kembali duduk di dekat parit belakang rumah. Berusaha menyamakan posisi poni bagian kanan dan kiri, lalu tanpa mengucapkan Bismillah, poni itu di sunat dengan hinanya. Cukup sekali aja, dan aku sadar aku telah melakukan kesalahan fatal. Terlalu Pendek, Sodara-sodara. Kesendirian dan kehampaan yang aku rasakan, berakibat terlalu jauh. Aku merendahkan martabat poni ku sendiri.

Tiba-tiba ingatanku kembali ke masa lalu, saat aku masih bersama ibuku tercinta. Kami ke salon dan aku bilang aku mau potong poni seperti Dora The Explorer, ibu berkata dengan wajah iba, "Jangan Nak, wajahmu terlihat tambah lebar jika hal itu benar-benar kau lakukan." Apa kata ibu jika melihat poni tak rata hasil karya anaknya ini? Dan memory ku melayang lagi pada Untochable Man, si Kabogoh yang bodoh itu. Aku pernah bertanya dengan manja,

Aku : "Yank, aku mau potong poni ya....."

Untouchable Man : "Udah, gak usah macam-macam. Rambut cuma tiga helai itu aja mau dimacem-macemin."

Aku : "Tapi kan lucu."

Untouchable Man : "Udah gak usah. Ntar mirip JAMAIKO!!!"

Jangan heran, Untouchable Man itu cukup bodoh untuk mengerti bahwa ADIK nya GIANT itu JAIKO bukan JAMAIKO. Pasti hanya penghinaan yang akan aku dapatkan seandainya dia melihat poniku ini.... Kependekan dan bentuknya seperti jalanan arah ke kantor, gak rata.....




Begitulah hasil poni yang difoto secara close up. Moga-moga, poni itu cepat panjang sehingga jejak-jejak ketidak merataan nya bisa terhapus dan luput dari mata ibu dan untochable man..... ...

Waktu Kak Rina back to home. Aku sengaja mau buat surprise tentang poni ini. Jadi, sore-sore dia lagi jongkok-jongkok bersihin parit belakang, aku menyisir poni ku dengan cute. Terus aku tanya, "Kak, cute gak?" Wanita berdarah dingin itu, melirik ku sekejap dengan sinis, lalu berkata datar, "Cute." dan dia membersihkan parit lagi. Mungkin aku akan tetap merasa cute kalau tadi sore dia gak meralat ucapannya. Ternyata hanya di mulut saja kata "Cute" itu di lafazkannya, di hatinya kata "CULUN". Dia gak sanggup hidup dalam kebohongan seumur hidup.......
Apapun kata mereka, aku tetap merasa, poni itu cukup imut kok #walopunberderaiairmata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada blog baru ini jadi semangat buat posting. Maklum manusia purba , orang-orang udah basi tapi aku baru mulai, selalu begitu..... Jadi semalam pagi2 aku stress berat. idupin laptop gak bisa.. Padahal baru dicas sampe penuh P adahal laptop ku baru Tuhan apa yang terjadi? dengan nafsunya aku bawa laptop ke tukang serpis. sekalian komplen masa laptop baru udah rusak. sampe disana, abang yang nyerpis laptopnya cute dan kelihatannya masih sangat brondong. abang cute :"Kenapa laptopnya BUK?" ahhhh, aku ibuk2? aku : "gak mau idup bang, padahal baru di cas semalam jadi gak mungkin abis batere." Si abang cute langsung nyari cas laptop terus ngecas laptop ku. lima menit kemudian dia coba idupin dan LAPTOPNYA IDUP. IDUP!!! Langsung malu dan ingin mengubur diri. tapi tetap jaga wibawa di depan abang cute. aku : "cuma abis batere ya bang? oh, mungkin karena semalam kerja sampe pagi, jadi baterenya gak kuat." cuih cuih cuih, kerja? yang ada juga ketiduran sampai pa...

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak me...

ASISTEN RUMAH TANGGA

Punya asisten rumah tangga gak selamanya enak, apalagi bagi mamak-mamak perfeksionis, yang ngerasa rumahnya belum bersih, kalau belum disapu sendiri. Duluuuu, waktu mamak masih remaja, wawa terbiasa menggunakan art. Tapi ya itulah, kadang art ini bikin majikannya makan hati, lebih daripada majikan gaya hidupnya. Yang pertama art wawa namanya kak su, ini art paling most wanted. Nurut dan gak neko-neko. Berenti kerja karena cucunya lahir dan pengen momong cucu. Art wawa selanjutnya udah gak ada yang benar. Tingkahnya macam-macam. Yang hobi pacaranlah, kalo rumah kosong suka berbuat yang aneh-aneh, ada yang malas banget, udah lama kerja tapi gak pernah ada inisiatip, kalo wawa gak nyuruh, duduk nonton tipi seharian, ada yang rajin tapi manja banget, pas sakit, si ibu yang jadi perawat pribadinya, dari ngasi obat sampai suapin makan. So many. Sampai pada titik, wawa lelah make art, dan cuma pake art cuci setrika aja.  Kerjaan rumah tangga itu seperti unfinished bussiness, tak pern...