Langsung ke konten utama

KATARSIS {ii}

Akhir2 ini,hati and otak sama hank nya, sama eror nya... Mungkin karena sedang melewati masa adaptasi yang cukup berat dengan perpindahan total dari Pekanbaru ke Dumai. Biasanya aku hidup didampingi keluarga, sekarang aku harus tetap survive sendirian.

Gak jelas kenapa ya, makin kesini rasanya orang2 terdekatku makin jauh meninggalkanku. Aku gak ngerasa 'dirangkul' lagi saat aku menceritakan beban hatiku. Mungkin jadinya kami hanya saling menyakiti. Ada kalanya,aku memang perlu 'dimarahkan' saat aku mengeluh, agar aku ingat banyak orang yang lebih susah dari aku. Namun sekarang aku perlu 'dukungan'. Walaupun aku salah, atau terlalu berlebihan menghadapi masalah kecil,tapi aku belum siap untuk 'dikata2i' dengan tajam. Aku ngerti kok, mungkin gak hanya aku yang sedang gundah, susah dan tertekan. Banyak orang di luar sana yang mengalaminya.

Terserahlah kalau orang menganggapku manja. Atau mengatakan inilah pilihan hidupku, jangan cengeng. Rasakanlah menjadi aku... Saat aku harus pindah meninggalkan orang tuaku, memulai hidup dari titik ternadir dalam hidupku, menghabiskan banyak biaya hingga akhirnya untuk makan pun aku harus mengais sisa2 uang yang ada. Rasakanlah jadi aku, menempuh puluhan kilometer untuk sampai ke kantor, jalan yang ku lewati adalah jalan lintas luar kota, penuh dengan mobil dan bus besar, jalan yang rusak pada beberapa bagian. Aku sangat gamang awalnya karena aku memang belum terlalu lama bisa mengendarai motor,tapi aku lawan takutku demi tanggung jawab dan halal nya rezeki yang aku cari. Rasakanlah jadi aku... Aku hanya butuh empati dari mu. Saat ini mentalku sedang jatuh berderai ke tanah... Mulutku mungkin tertawa, tapi hatiku merasa sepi, sendiri dan kosong...

Ya sudahlah... Mungkin hanya aku saja yang sedang labil, merespon negatif untuk sikapmu yang biasanya ku mengerti...

Satu... Satu... Mereka pergi dan berlalu... Meninggalkanku tanpa ada tempat untuk mengadu. Tapi aku masih tetap berharap, kamu tak akan pergi meninggalkanku sendiri. Aku tetap berharap, kamu akan 'merangkulku' saat aku berduka. Aku tetap berharap kamu masih menyediakan tempat khusus dalam hatimu untukku. Aku tetap berharap kata2mu saat itu 'sekarang aku cuma punya kamu, jadi jangan macam2 ya' bukan hanya bunga bicara. Saat ini kehampaanku benar2 mencapai puncaknya. Uuuugghhh, aku sangat benci kondisi ini... Aku muak saat aku ingin berbagi, aku baru menyadari bahwa aku hanya berdiri sendiri di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada blog baru ini jadi semangat buat posting. Maklum manusia purba , orang-orang udah basi tapi aku baru mulai, selalu begitu..... Jadi semalam pagi2 aku stress berat. idupin laptop gak bisa.. Padahal baru dicas sampe penuh P adahal laptop ku baru Tuhan apa yang terjadi? dengan nafsunya aku bawa laptop ke tukang serpis. sekalian komplen masa laptop baru udah rusak. sampe disana, abang yang nyerpis laptopnya cute dan kelihatannya masih sangat brondong. abang cute :"Kenapa laptopnya BUK?" ahhhh, aku ibuk2? aku : "gak mau idup bang, padahal baru di cas semalam jadi gak mungkin abis batere." Si abang cute langsung nyari cas laptop terus ngecas laptop ku. lima menit kemudian dia coba idupin dan LAPTOPNYA IDUP. IDUP!!! Langsung malu dan ingin mengubur diri. tapi tetap jaga wibawa di depan abang cute. aku : "cuma abis batere ya bang? oh, mungkin karena semalam kerja sampe pagi, jadi baterenya gak kuat." cuih cuih cuih, kerja? yang ada juga ketiduran sampai pa...

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak me...

ASISTEN RUMAH TANGGA

Punya asisten rumah tangga gak selamanya enak, apalagi bagi mamak-mamak perfeksionis, yang ngerasa rumahnya belum bersih, kalau belum disapu sendiri. Duluuuu, waktu mamak masih remaja, wawa terbiasa menggunakan art. Tapi ya itulah, kadang art ini bikin majikannya makan hati, lebih daripada majikan gaya hidupnya. Yang pertama art wawa namanya kak su, ini art paling most wanted. Nurut dan gak neko-neko. Berenti kerja karena cucunya lahir dan pengen momong cucu. Art wawa selanjutnya udah gak ada yang benar. Tingkahnya macam-macam. Yang hobi pacaranlah, kalo rumah kosong suka berbuat yang aneh-aneh, ada yang malas banget, udah lama kerja tapi gak pernah ada inisiatip, kalo wawa gak nyuruh, duduk nonton tipi seharian, ada yang rajin tapi manja banget, pas sakit, si ibu yang jadi perawat pribadinya, dari ngasi obat sampai suapin makan. So many. Sampai pada titik, wawa lelah make art, dan cuma pake art cuci setrika aja.  Kerjaan rumah tangga itu seperti unfinished bussiness, tak pern...