Langsung ke konten utama

WANITA

Pernah nonton film bokep gak?? Kalo belum,perlu juga sesekali dilihat. Jangan hanya satu, coba lihat 5 film sekaligus. Lupakan adegan2 yg perlu di sensor,tp lihatlah gimana film2 itu mengeksploitasi pemeran wanitanya.

Sebagai cewek,aku kadang kasian liat cewek yang ada d bokep itu. Mukanya, badannya,alat vitalnya, semua di sorot habis. Kalo yg cowok,paling punggung atw bagian2 kecil tubuhnya aja.

Sahabatku sesama wanita,hal seperti itu terjadi karena kita ini merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah. Aku bahagia karena aku wanita. Makhluk yang lebih banyak merasakan daripada memikirkan.

Kita lah yang harusnya menjaga diri kita. Hargai diri kita sebagaimana mestinya. Tutuplah bagian2 tubuh yang memang seharusnya ditutup. Jangan mau jadi penyebab laki2 berdosa.

Agama saja meletakkan wanita pada tempat yang mulia,yang harus dijaga kehormatannya. TUHAN mengamanatkan kita melakukan tugas mulia, menjadi media bagi proses terciptanya seorang makhluk kemudian menghirup udara di dunia. Kita pula lah yg wajib memberikan makanan pertama bagi makhluk itu. Makanan terbaik dengan gizi yang paling paripurna. Thanks God, tubuh kita lah yang memproduksi makanan itu.

Wanita,menjadi lambang bagaimana moral suatu bangsa. Jangan mau menjadi korban eksploitasi oleh siapapun. Untuk apa kita memakai rok yang hanya menutupi sedikit kaki bagian atas,saat ada laki2 yang melihatnya lalu merasakan gairah, sudah berapa banyak dosa kita bertambah.

Tubuh kita memang menggoda,tapi jangan menjadikannya sebagai alat penggoda laki2.

Suara kita memang merdu,tapi jangan sampai menyuarakan hal2 tabu.

Wanita,makhluk yang mempunyai samudra maaf dihatinya, mempunyai ladang kebaikan d kalbunya, mempunyai kekuatan tak terhingga di tubuhnya yang tampak tak berdaya. Wanita,sosok yang penuh kasih sayang, yang ikhlas mengorbankan nyawa untuk hidup orang2 yang dicintanya, yang rela kelaparan agar anak2nya bisa tetap makan, yang menangis saat dirinya disakiti namun menjadi bengis saat keluarganya diusik. Seperti inilah seharusnya kita, wanita. Jangan menjadi iblis saat kita bisa menjadi peri. Jangan menjadi sumber dosa, jangan menjadi sungai maksiat. Jangan mau kaum kita menjadi penghuni sebagian besar neraka.

Wanita itu kita. Yang ALLAH SWT muliakan, yang Nabi Muhammad hargai. Kita, bisa membuat hitam menjadi putih, bisa merubah baik menjadi picik. Kita, bisa menjelma menjadi ular,yang meliuk saat mendengarkan lagu, namun mengeluarkan bisa ketika melihat mangsa.

Wanita,bisa merubah cinta menjadi nista. Makhluk maha, namun kadang malah kita yang membuat diri kita hina. Wanita, senyumnya maut, kerlingnya racun, tubuhnya candu.

Jangan merasa bangga karena orang lain kagum saat melihat bentuk tubuh kita,itu hanya cobaan. Jangan jadikan anugrah itu sebagai musibah bagi orang lain.

Kita ini indah, jadikan itu sebagai berkah yang harus dijaga.

Komentar

  1. WOW!! postingan nanan nendang abis!! tapi susah juga na, banyak perempuan yang tidak mengharagi diri mereka sendiri, gimana orang mau menghargai mereka. ckck

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUPPERWARE

Sumini ikut mengerumuni mba Lis, pedagang tupperware di TK Sekar, anaknya. Sejak ada mba Lis, wali murid di TK Sekar seakan berlomba, mengoleksi tupperware. Jangan sampai, koleksi tupperwareku kalah sama yang lain, batin Sumini.  "Ayo mba Sumini, ini bagus loh. Senwid kiper, ada botol minumnya sekalian, gambar kuda poni warna ping," mba Lis mulai promosi. Kebetulan cicilan tupperware Sumini memang sudah lunas. Jadi, apa salahnya ambil baru? "Apa mba Lis? Senwid kiper? Apa sih itu?" Tanya Sumini.  "Tempat bekal khusus buat senwid mba Sum," Sumini mengucapkan o panjang, padahal dalam hati dia bingung, senwid itu apa. İbu-ibu lain mulai menjatuhkan pilihan tupperware yang mereka inginkan. Sumini panas, dia juga harus beli, jangan kalah dengan yang lain. "Aku pesan senwid kipernya mba Lis. Sepuluh kali bayar ya," kata Sumini. Mba Lis mencatat pesanan Sumini, dan mengambilkan barangnya di mobil.  "Kalau sepuluh kali bayar, ga...

NGERUMPI PULANG NGAJI

Ngobrol sama si kakak akhir-akhir ini seperti ngomong sama anak smp. Entahlah. mamak juga heran, kenapa anak sekarang cepat dewasanya. Padahal, sekolah masih teka, baca belum bisa, makan aja masih disuapin, eek masih dicebokin, tapi kalo pola pikir, kalah anak sd. Cita-cita aja gak ngerti artinya, malah bahas pacaran. Ampun sama si kakak. Kakak tiap maghrib sampai isya di mesjid, ngaji sama sholat berjamaah. Pulang ngaji, dia suka cerita sama mamak. Ceritanya macam-macam. Mulai dari yang penting, kaya.... Kakak : "bund, cita-cita itu apa?" Mamak : "apa yang ingin kakak lakukan ketika sudah besar." Kakak : "oh gitu." Mamak dah yakin, pasti si kakak bahas masalah jadi kasir. Cita-cita abadi kakak dari masih kecil adalah jadi kasir di serba 6000, dengan tujuan supaya bisa bebas ambil mainan. Kakak : "jadi, kalau kita ingin jadi kasir itu cita-cita." Mamak : "iya kak." Kakak : "oohhh, kakak pikir ci...

MAMAK MAUNYA APA

Ini pertanyaan yang sedang mamak ajukan ke diri mamak sendiri, berkaitan dengan si kakak (halah). Rasanya, ilmu psikologi yang mamak pelajari selama 4.5 tahun sia-sia, karena anak sendiri pun gak bisa mamak kendalikan kelakuannya.  Jadi di rumah mamak, ada tetangga baru, rumah yang dulunya kosong, kini terisi kembali. Hati mamak gembira sekali, mana tetangga mamak ini bakul kue pulak. Ah, cocok kali rasa mamak kan. Tapiiiiiii.... si kakak, yang sangat antusias tetanggaan sama teman satu sekolah, euforianya keterlaluan. Buka mata pengen langsung main ke tetangga, dan jadi sering ngebentak-bentak kalo dibilang jangan pergi main. Yah, kan gimana ya, namanya juga orang, pengen tidur, istirahat, makan dan punya banyak waktu bersama keluarganya. Dan kalau si kakak main disitu berjam-jam, yang punya rumah pasti eneg, mau nyuruh pulang gak enak, mau dibiarin makin gak enak. Mamak udah ngasi ceramah sama si kakak, semua stok ceramah agama mamak udah mamak keluarkan. Tapi gak me...