Cinta adalah kata yang selalu diukir oleh pujangga
Cinta ada di mana-mana
Cinta bisa dirasakan kapan saja
Saat terluka atau tertawa
Saat bahagia atau derita
Kita adalah manusia yang selalu ingin hidup dikelilingi cinta
Hubungan dimulai atas nama cinta
Kemudian berlanjut ke tahap yang lebih serius karena cinta
Seandainya berakhir pun, cinta juga lah penyebabnya
Cinta.... cinta.... cinta......
Kata yang tak pernah habis terucap
Kadang bersuara mesra
Namun kadang terdengar menakutkan
Saat berikrar sehidup semati atas nama cinta
Saat pertama kali melangkah ke gerbang pernikahan
Saat mulai menapaki kehidupan yang sebenarnya
Cinta saja tak cukup untuk bertahan....
Banyak hal yang akan menggerus rasa cinta secara perlahan
Banyak perbedaan yang akan menumbuhkan kebencian
Akhirnya terpaksa bertahan bersama, tanpa cinta
Atau malah terpisah karena tak ada lagi cinta
Cinta, suatu rasa yang bisa saja setajam pisau
Namun pada suatu masa, selembut salju
Kadang pahit seperti jamu
Kadang bisa semanis madu
Cinta itu tergantung kita
Sungguh, saat dia mulai mekar berikan pupuk dan air
Agar dia tumbuh subur, indah dan wangi
Ketika cinta terasa sangat indah, jagalah dia
Kita yang harus menjaga agar cinta tidak layu dan membusuk
Hubungan dua anak manusia yang berdiri atas nama cinta
adalah keterikatan yang sangat rentan
Rentan akan godaan, rentan akan kebencian, rentan akan perpisahan
Sekali lagi,
Saat masa-masa berat datang
Saat amarah membakar
Pejamkan mata sejenak
Ukirlah wajah "sang cinta" dalam benak kita
Ukirlah senyuman di bibirnya
Dan ukir pula tangisan di matanya
Ingatlah saat terbaik bersama "sang cinta"
Saat pertama kali hati kita disentuhnya
Saat pertama kali tangan kita digenggamnya
Saat pertama kali kita lebur dalam pelukannya
Jika hati yang panas belum terasa dingin
Ambil nafas sejenak, pejamkan mata dengan tenang
Ingatlah, saat kita menyakitinya
Saat dia menangis karena kita
Saat dia berkorban untuk kita
Saat dia menyerahkan apapun yang dia punya demi melihat seulas senyum di wajah kita
Saat dia terbakar terik nya matahari demi memenuhi keinginan kita
Saat dia membeku dihembus angin malam demi menepati janji pada kita
Saat kita,
Menyebabkan peluhnya menetes,
Menyebabkan hatinya menangis
Menyebabkan tubuhnya terluka
Menyebabkan waktunya tak lagi cukup untuk dirinya sendiri
Apakah kita sudah lupa....
Saat sakit dia ikhlas merawat kita
Saat lelah dia memijit pelan bahu kita
Saat sedih dia mengusap luka hati kita
Ingat kah masa saat dia membuat kita tertawa?
Ingat kah masa saat dia menuruti apapun keinginan kita?
Ingat kah masa saat dia tersenyum dalam bahagia kita,
menangis dalam kesedihan kita, mengerti semua yang kita rasakan.
Cinta itu bunga
Perlu pupuk dan air untuk hidup
Kemudian tumbuh, berkembang dengan indah
Saat kita mulai lupa menyiramnya
Jangan berharap pada sang hujan
Saat kita mulai malas memberikan pupuk padanya
Jangan biarkan ada orang lain yang akan melakukannya
Cinta antara kau dan aku
Kau dan dia
Dia dan mereka
Mereka dan kita
Kita dan kami
Kami dan kau
Cinta yang harus selalu dijaga
Mungkin cinta tak kan selamanya tumbuh subur
Saat dia mulai layu, bergegaslah beri pupuk agar dia tak mati
Saat dia telah kering, segeralah beri air agar dia segar kembali
Namun saat dia terlanjur mati,
Jangan tergesa mengganti dengan "cinta" yang lain,
Rawatlah kembali bunga yang sama
Jangan memaksa untuk bisa indah seperti sebelumnya
Namun, tetap saja bisa membuat kita bahagia saat melihatnya,
Nyaman bila berada di sisinya,
Bangga karena dapat menjaganya,
Dan bahagia karena telah memilikinya.
Jangan pernah lepaskan "sang cinta" yang telah kita genggam
Biarkan dia merasa lapang dalam genggaman kita
Biarkan dia dengan dirinya
Dan kita dengan diri kita
Saat dia berbuat salah sekali,
Pastikan seribu kebaikannya tersimpan rapi dalam memory kita
Ingat lah itu, agar kita bisa tetap menatapnya dengan senyuman.
CINTA ITU BERBAGI, CINTA ITU TOLERANSI, CINTA ITU MATERI
BUKAN HANYA SEKEDAR MEMINTA, BUKAN HANYA SEKEDAR MEMBERI, DAN BUKAN HANYA SEKEDAR NAFSU BADANI
Cinta ada di mana-mana
Cinta bisa dirasakan kapan saja
Saat terluka atau tertawa
Saat bahagia atau derita
Kita adalah manusia yang selalu ingin hidup dikelilingi cinta
Hubungan dimulai atas nama cinta
Kemudian berlanjut ke tahap yang lebih serius karena cinta
Seandainya berakhir pun, cinta juga lah penyebabnya
Cinta.... cinta.... cinta......
Kata yang tak pernah habis terucap
Kadang bersuara mesra
Namun kadang terdengar menakutkan
Saat berikrar sehidup semati atas nama cinta
Saat pertama kali melangkah ke gerbang pernikahan
Saat mulai menapaki kehidupan yang sebenarnya
Cinta saja tak cukup untuk bertahan....
Banyak hal yang akan menggerus rasa cinta secara perlahan
Banyak perbedaan yang akan menumbuhkan kebencian
Akhirnya terpaksa bertahan bersama, tanpa cinta
Atau malah terpisah karena tak ada lagi cinta
Cinta, suatu rasa yang bisa saja setajam pisau
Namun pada suatu masa, selembut salju
Kadang pahit seperti jamu
Kadang bisa semanis madu
Cinta itu tergantung kita
Sungguh, saat dia mulai mekar berikan pupuk dan air
Agar dia tumbuh subur, indah dan wangi
Ketika cinta terasa sangat indah, jagalah dia
Kita yang harus menjaga agar cinta tidak layu dan membusuk
Hubungan dua anak manusia yang berdiri atas nama cinta
adalah keterikatan yang sangat rentan
Rentan akan godaan, rentan akan kebencian, rentan akan perpisahan
Sekali lagi,
Saat masa-masa berat datang
Saat amarah membakar
Pejamkan mata sejenak
Ukirlah wajah "sang cinta" dalam benak kita
Ukirlah senyuman di bibirnya
Dan ukir pula tangisan di matanya
Ingatlah saat terbaik bersama "sang cinta"
Saat pertama kali hati kita disentuhnya
Saat pertama kali tangan kita digenggamnya
Saat pertama kali kita lebur dalam pelukannya
Jika hati yang panas belum terasa dingin
Ambil nafas sejenak, pejamkan mata dengan tenang
Ingatlah, saat kita menyakitinya
Saat dia menangis karena kita
Saat dia berkorban untuk kita
Saat dia menyerahkan apapun yang dia punya demi melihat seulas senyum di wajah kita
Saat dia terbakar terik nya matahari demi memenuhi keinginan kita
Saat dia membeku dihembus angin malam demi menepati janji pada kita
Saat kita,
Menyebabkan peluhnya menetes,
Menyebabkan hatinya menangis
Menyebabkan tubuhnya terluka
Menyebabkan waktunya tak lagi cukup untuk dirinya sendiri
Apakah kita sudah lupa....
Saat sakit dia ikhlas merawat kita
Saat lelah dia memijit pelan bahu kita
Saat sedih dia mengusap luka hati kita
Ingat kah masa saat dia membuat kita tertawa?
Ingat kah masa saat dia menuruti apapun keinginan kita?
Ingat kah masa saat dia tersenyum dalam bahagia kita,
menangis dalam kesedihan kita, mengerti semua yang kita rasakan.
Cinta itu bunga
Perlu pupuk dan air untuk hidup
Kemudian tumbuh, berkembang dengan indah
Saat kita mulai lupa menyiramnya
Jangan berharap pada sang hujan
Saat kita mulai malas memberikan pupuk padanya
Jangan biarkan ada orang lain yang akan melakukannya
Cinta antara kau dan aku
Kau dan dia
Dia dan mereka
Mereka dan kita
Kita dan kami
Kami dan kau
Cinta yang harus selalu dijaga
Mungkin cinta tak kan selamanya tumbuh subur
Saat dia mulai layu, bergegaslah beri pupuk agar dia tak mati
Saat dia telah kering, segeralah beri air agar dia segar kembali
Namun saat dia terlanjur mati,
Jangan tergesa mengganti dengan "cinta" yang lain,
Rawatlah kembali bunga yang sama
Jangan memaksa untuk bisa indah seperti sebelumnya
Namun, tetap saja bisa membuat kita bahagia saat melihatnya,
Nyaman bila berada di sisinya,
Bangga karena dapat menjaganya,
Dan bahagia karena telah memilikinya.
Jangan pernah lepaskan "sang cinta" yang telah kita genggam
Biarkan dia merasa lapang dalam genggaman kita
Biarkan dia dengan dirinya
Dan kita dengan diri kita
Saat dia berbuat salah sekali,
Pastikan seribu kebaikannya tersimpan rapi dalam memory kita
Ingat lah itu, agar kita bisa tetap menatapnya dengan senyuman.
CINTA ITU BERBAGI, CINTA ITU TOLERANSI, CINTA ITU MATERI
BUKAN HANYA SEKEDAR MEMINTA, BUKAN HANYA SEKEDAR MEMBERI, DAN BUKAN HANYA SEKEDAR NAFSU BADANI
Saat kita tersesat di tengah hutan rimba. Mungkin kita perlu kompas untuk menunjukkan arah. Mungkin kita perlu makan untuk tetap bertahan hidup. Mungkin kita perlu alat komunikasi untuk meminta pertolongan. Mungkin semuanya ada. Tapi yang terpenting, kita perlu "sang cinta" untuk menjadi terang dalam kegelapan yang kita rasakan. Untuk menjadi cahaya yang membantu kita mencari jalan keluar. Dan yang menjadi udara untuk menyambung nafas hidup kita.
ahhh.. keren woi!! kapan nikah? #digampar
BalasHapus