HEY MEN.................................................
Sebelum mulutmu bersuara untuk mengaturku, mengejekku, menghinaku, mentertawakanku, pikirkan sejenak, apa kah selama ini kau pernah berbuat baik padaku? Menolongku. Merangkulku ketika aku susah. Menghapus air mataku saat aku menangis. Menenangkanku saat aku marah. TIDAK PERNAH!!!! Kau bukan siapa2 bagiku, aku pun bukan siapa2 bagimu. Jadi STOP!!! Tutup mulutmu sebelum aku muntah, dan marah!!!!
Lihat dirimu... Apakah kau sudah begitu sempurnanya hingga merasa berhak memvonis orang lain? Kau hanya manusia biasa, sama seperti aku. Aku gak pernah mengganggumu, jadi jangan kau ganggu hidupku. Kita punya cara masing2, Sayang. Kau gak akan pernah bisa menjadi aku, aku pun gak pernah mau menjadi kau. Tolong kau pahami itu.
Bagiku, kau itu HANYA ANAK KEMARIN SORE. Kau hanya mampu mengkritik, tapi saat dikritik kau marah. Merajuk. Dan gak bisa menerima kritikan orang terhadapmu.
KAU MASIH BAU SUSU. Yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang kau hadapi. Kau malah lari ke pangkuan ibumu untuk mengadu. Menangis di bawah ketiaknya. Seperti PECUNDANG.
KAU MASIH MENTAH. Bahkan untuk memilih seseorang yang kau anggap "SAHABAT". Apakah itu sahabat terbaikmu? Seseorang yang mentertawakanmu di depanku? Seseorang yang menceritakan keburukan mu di depanku? Seseorang yang menjadikanmu tumbal untuk menutupi segala kesalahannya? Seseorang yang datang padamu untuk meminta, bukan untuk berbagi? Ah, kasihan sekali kau. Aku, yang kau jajah dengan sumpah serapah, yang kau salahkan dengan pedas, masih lebih baik. Aku gak kenal cara persahabatan seperti itu. Sukurlah, kau bukan sahabatku.
KAU, LELAKI ITU........
Jangan jatuhkan nilai mu di hadapanku. Aku menilai mu baik selama ini. Jangan hancurkan itu karena tingkahmu sendiri. Aku kagum, kagum saat aku tahu betapa kreatifnya kau, betapa kritisnya kau. Aku kagum karena kau pintar. Tapi Sayang, kenapa kau tidak cerdas? Sudah cukup puaskah kau dengan kepintaranmu itu? Pintar itu hanya angka Sayang, berwujud IQ. Tapi, hidup di dunia ini gak cukup hanya pintar. Kau harus cerdas dan bijak. Agar kau mampu memandang suatu masalah dengan objektif dan fleksibel. Jangan hanya kau lihat dari sisimu, lihat pula dari sisi orang lain, agar kau tahu bagaimana wujudnya EMPATI itu. Agar kau mengerti, untuk apa Tuhan menciptakan manusia dengan menganugrahkan akal budi, agar kita saling mengerti, tolong menolong, tenggang rasa. Atau, Tuhan memang lalai menganugrahkan mu AKAL BUDI? Tapi, Tuhan tak pernah lalai, Dia Maha Sempurna. Kau memilikinya, tapi tak mampu menggunakannya.
Kau masih perlu membangun mentalmu, batinmu. Bukan hanya dengan ilmu, tapi juga dengan pengetahuan, kemanusiaan, tata krama, agar PINTAR mu menjadi CERDAS. Kau harus tahu, tak semua pisau sama tajamnya, tak semua air laut sama asinnya. Dunia ini ABU2, Nak, jangan kau terpaku pada HITAM dan PUTIH. Benar menurutmu, belum tentu benar menurut orang lain. Mengertilah itu. Jadi, tolong!!! Keputusanku, langkahku, caraku, semua benar menurutku. Kau cukup melihat saja, jika aku salah menurutmu, jangan tiru cara ku. Itu saja!!!! Tak perlu kau mengotori mulutmu, dan menyakiti hatiku.
LELAKI YANG BERDIRI ANGKUH DI SITU...................
Jangan kau terpaku dengan dirimu sendiri. Pendapatmu, fikiranmu, nilai2 yang kau anut bukan merupakan HUKUM, KETETAPAN DAN KEBENARAN. Jangan paksakan kebenaran mu pada ku. Kita berbeda...
Sekali lagi, jangan paksakan apapun padaku. Aku, hidupku, jalanku, keputusanku, biarkan saja aku. Aku tak punya keterikatan batin denganmu. Jangan kau lihat kalau kau tidak suka. Cukup itu saja.
Kau HARUS MENJADI LELAKI MATURE, Sayang, pelajari banyak hal. Fahami banyak hal. Jangan kau melakukan hal2 tak berguna yang akhirnya akan menghancurkan dirimu sendiri.
Mulai lah kau mengontrol setiap kata yang keluar dari mulutmu. Jangan bicarakan tentang keadilan di sini, di tempat ini. Berhentilah menyoroti orang2 di sekitarmu yang kau anggap tak adil. HEYYYY.... Bukankah dari awal sebelum kau datang, sistem ini sudah terbentuk, berurat dan mengakar kuat. KITA lah yang harusnya beradaptasi, bukannya dengan GEGABAH dan FRONTAL ingin merubah sistem. Aku juga merasakan ketidak adilan, tapi, ya sudah, bagaimana kita bisa melawan seribu orang bersenjata dengan sebatang tubuh kita yang punya kekuatan apa2.
LELAKI YANG KRITIS.....
Tempat mu bukan disini untuk mengkritisi segala hal yang kau nilai salah. Carilah wadah lain, dunia lain, yang mau mendengarkan pendapatmu.
DARI AWAL KAU TAHU, YANG KAU MASUKI KANDANG MACAN, KAU TAK PUNYA TARING YANG KUAT. KUKU MU PUN BELUM TERASAH TAJAM. Jadi, JANGAN TERLALU KUAT 'MENGEONG' AGAR MACAN2 YANG GANAS ITU TIDAK TERGANGGU ATAU MEMANGSAMU.
Komentar
Posting Komentar