Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

IBUKU DAN SEGALA KESEMPURNAAN TENTANGNYA

Siapapun di dunia ini pasti menganggap ibu mereka adalah ibu tersempurna di dunia. Begitu juga denganku, ibuku adalah wanita sempurna bagiku dan keluargaku. Tak terhingga dan terkatakan kekuatan yang ibuku punya saat ada fitnah yang datang kepadanya. Dan selalu, aku hanya bisa berdiri di sini, tanpa mampu melakukan apapun untuk menolongnya, menenangkannya dan bahkan merangkulnya. Ibuku sempurna tanpa dia harus memasak tiap hari untuk kami. Ibuku sempurna tanpa dia harus ada di rumah selama 24 jam setiap hari. Ibuku sempurna walaupun dia tak selalu menuruti keinginan kami. Ibuku sempurna. Selalu sempurna untukku. Selama 25 tahun aku mengenalnya, menggantungkan hidup padanya, berbagi seluruh kesahku dengannya, aku tak pernah merasakan kekecewaan apapun. Ibuku selalu menjagaku dengan baik. Aku tahu, banyak badai yang berusaha untuk menenggelamkannya, tapi sekali lagi, dia wanita sempurna, selalu menjaga lisannya dari siapapun. Dia tak akan pernah mencampuri urusan orang lain, kecuali or

TAKDIR ITU SEPERTI APA

Sering aku bertanya, takdir itu seperti apa? Kenapa setiap orang memiliki takdir yang berbeda? Kenapa ada orang yang kelihatannya sangat beruntung dan ada juga orang yang seumur hidupnya susah? MUNGKIN.... Hidup manusia itu seperti sebatang pohon yang besar. Dan takdir itu adalah ranting. Kita manusia harus memilih sendiri ranting mana yang kita pilih untuk bersandar, bergantung dan bernaung. Pilihan kita itu lah yang akan mempengaruhi kehidupan kita selanjutnya. Ada yang memilih ranting terendah, karena terlalu malas untuk meraih ranting yang lebih tinggi, namun saat angin kencang datang, dialah yang paling cepat terjatuh karena tiupan angin. Yang memilih ranting tinggi, membutuhkan waktu yang lama untuk sampai, tapi saat akan jatuh, ia masih bisa bergantung pada ranting di bawahnya dan berusaha untuk naik lagi.  Ada kalanya, kita sebagai manusia memilih ranting yang salah. Ranting itu patah, hanya menyisakan sedikit bagian saja untuk kita bergantung di sana. Namun, percayalah, aka

DIMANA AKU KAN BERAKHIR KELAK?

Sabtu pagi tanggal 2 May, pagi2 si Indah sms, bilangin kalo dia mimpi aku nikah, pesta gitu. Dan setahu aku, itu mimpi yang artinya gak bagus. Biasanya akan ada anggota keluarga atau orang2 dekat yang sakit atau meninggal. Believe it or not, Selasa tanggal 4 May, pamanku yang udah seminggu koma  meninggal dunia jam 6 pagi. Dengan rasa menderita yang teramat dalam, jam 10 pagi aku berangkat ke Pekanbaru, jam 4 sore sampe, langsung turun di kuburan. Aku gak sempat liat wajah pamanku itu untuk yang terakhir kalinya. Gak nyangka aja, beliau pergi secepat itu, pada usia 57 tahun, belum terlalu tua. Anaknya yang paling kecil aja masih TK.  Hanya ini yang terakhir aku lihat. Beliau udah tertutup kain kafan. Zuarman Bin Usman C (26/04/1953 - 04/05/2010) Aku takut jadinya. Takut kalo aku mati pas dalam kondisi aku gak siap untuk mati. Aku takut mati dalam kondisi yang memalukan, hina dan nista. Aku takut mati saat aku belum ikhlas melepaskan kehidupan duniaku. Aku takut di kuburan nanti

36 JAM BERSAMAMU

Akhirnya kamu datang. Kamu kembali menghirup udara yang sama denganku, setelah 7920 jam kita terpisah tanpa ada sekali pun bersua. Minggu pagi yang basah, saat air menggenangi hampir seluruh bagian kota Dumai, kamu menelponku jam enam pagi. Dengan suara gembira. Dan mengatakan kalau kamu sedang di Dumai. Tahukah kamu, saat itu aku langsung ingin terbang ke sana. Aku ingin Tuhan menghentikan hujan sebentar saja, sampai aku bisa menjemputmu.  Tapi, langit tetap menangis. Kamu pun memutuskan untuk datang sendiri. Kamu selalu begitu, tak pernah mau menyusahkanku. Melihatmu lagi,  Sebelas bulan berpisah tak banyak yang berubah, hanya saja rambutmu bertambah panjang. "Kaya bandit" kamu bilang. Aku sambung, "Kaya pendekar" hahahaa.... Sayang, hal-hal kecil yang terjadi saat bersamamu terasa begitu istimewa sekarang. Kamu datang.  Aku bisa kembali mencium aroma tubuhmu. Melihat kamu berbicara, tertawa, marah. Mengulang semuanya hanya dalam waktu 36 jam. Terlalu cepat. Da